MINGGU IV SESUDAH PENTAKOSTA
KJ.39 : 1 – Berdoa
JADILAH SETURUT MAU-MU
Amos 3 : 9 – 15
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
(ay. 14)
Tragis! Satu kata untuk Israel. Nasibnya sangat tragis karena ia seperti remah-remah yang dilepaskan dari tulang. Kekuatannya ditanggalkan dan purinya dijarah. Hancur sudah rumah-rumah gading, habislah rumah-rumah gedung lambang kemewahan dan kemegahan Israel. Tragis apa yang di buat Tuhan karena murka-Nya. Tidak ada yang dapat tahan terhadap penghukuman Tuhan. Bukan karena Ia tidak mencintai lagi, tetapi karena Israel adalah milik-Nya yang tidak boleh kehilangan keistimewaan daripada bangsa-bangsa lain. Karena cinta yang besar yang tidak ingin melihat kehancuran karena dosa dan pelanggaran Israel, maka hukuman adalah jalan untuk memeluk kembali umat yang dikasihi-Nya. Tak jarang kita salah memahami sebuah peristiwa pahit bahkan tragis dalam hidup kita. Kita menyangka Allah tidak mencintai dan sedang meninggalkan kita. Sesungguhnya Tuhan sedang membentuk kita seturut keinginannya. Israel telah bertindak jauh dari kehendak Allah, dan tidak lagi menjadi penyambung lidah Tuhan. Jika demikian halnya, maka mereka akan menjadi seperti bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah dan hidup dalam kemurtadan. Bukan itu yang dikehendaki Allah. Menjadi milik yang dicintai serta tetap hidup menjadi berkat, itu yang Allah rancangkan bagi Israel.
Renungkanlah mau jadi seperti apakah hidup saudara? Menuruti keinglnan diri dan hidup sesuai dengan kemana dunla ini membawamu ? Atau menjadi milik Allah yang ditempa dan dibentuk seturut kehendak-Nya? Terkadang Allah membentuk kita dengan cara mengherankan bahkan melampaui akal kita. Kita ini milik-Nya karena itu biarkan rancangan-Nya yang terjadi. Biarkan tangan-Nya membentuk kita dengan cara-Nya dan yang kita saksikan kemudian hanya setia-Nya yang tiada tara atas kita.
KJ. 39 : 2
Doa : (Tuhan ini kami bentuk dan ubahlah kami sesuai rancangan-Mu)
Source: Sabda Bina Umat