Minggu IV Sesudah Epifania
Jumat, 2 Februari 2018
Renungan Malam
MAJU, PANTANG MUNDUR
Filipi 1:12-26
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (ayat 21)
Di dalam penjara sekali pun, rasul Paulus tidak berhenti dan diam meratapi nasibnya sebagai tahanan, tetapi rasul Paulus justru berbuat, bersaksi dan melayani umat dengan memberitakan Injil. Penjara memang tertutup dan terbatas ruang geraknya untuk beraktifitas, tetapi persaudaraan kasihnya terhadap jemaat Kristen di Filipi (juga di Galatia, Efesus, Kolose, dll) mendorong untuk berkirim surat dan menguatkan serta meneguhkan iman warga. Andai saja ada alat atau fasilitas yang diberikan kepadanya, misalnya alat komunikasi seperti HP atau smartphone, barangkali banyak lagi pesan yang dikirim dan disebarkan rasul Paulau, “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah” (ayat 22). Itulah bentuk pernyataannya yang mengisyaratkan bahwa bekerja memberi buah itu tidak berarti berhenti bila kehilangan tempat akibat dipenjarakan. Militansi (semangat berapi-api) dalam diri rasul Paulus terus berkobar-kobar untuk melayani Tuhan melalui pelayanannya bagi umat di Filipi dan dengan itu dia berharap, “supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman” serta “kemegahanmu dalam Kristus Yesus semakin bertambah” (ayat 25-26). Malah di ayat 12 dikatakan, “bahwa apa yang terjadi atasku ini (dipenjarakan) justru telah menyebabkan kemajuan Injil”. Makin jelas terlihat motivasi yang diberikannya kepada jemaat. Di dalam penjara sekali pun dia sedia melayani dan bersaksi, apalagi jemaat yang berada di luar penjara?!
Persekutuan kita dengan Yesus tidak boleh surut dan kendor hanya karena masalah, justru memompa semangat kita untuk mengasihi Yesus dan melakukan kehendak-Nya. Rasul Paulus pun mengatakan, “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Renungannya bagi kita malam hari ini sangat indah, diyakinkan kepada kita, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus itu tidak pernah tidur dan diam untuk meyakinkan serta memastikan dalam diri kita para pengikut-Nya untuk terus mengasihi Dia, pantang mundur dalam mewujudkan kehendaknya tetapi tabah dan sabar serta tekun dalam megnhadapi berbagai persoalan dalam kehidupan. Tuhan mengasihi dan menyayangi serta memberkati saudara juga.
Source: Sabda Bina Umat