MINGGU XIX SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 20 OKTOBER 2017
Renungan Pagi
KJ.332 : 1-Berdoa
ALLAH TERUS MENCIPTA
Mazmur 104:25-30
Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi. (ay.30)
Langit, bumi dan segala isinya berjalan sesuai dengan aturan yang benar dan berlaku sesuai dengan keinginan Allah. Semua di beri makan oleh Allah pada waktunya dan tidak pernah berkekurangan (ay.27). Allah tidak pernah melupakan ciptaan-Nya dan selalu mendukung kebutuhan kehidupan umat Allah. Ketika Allah “membuka tangan” untuk menyatakan kebaikan-Nya dengan menyalur berkat-Nya, maka berkat itu mendatangl mereka. Semua ciptaan-Nya merasakan pemeliharaan Allah Maha Kuasa, yang terus mencipta, memperbaharui apa yang sudah ada. Tiada hentinya terus mencipta dan memelihara. Lalu apa yang harus kita perbuat? Ada ketergantungan kepada Allah, merupakan hal yang dituntut oleh Allah kepada manusia, dengan tetap setia kepada kehendak-Nya. Jangan sampai “wajah Allah” disembunyikan dengan menyembah ciptaan-Nya yang tidak punya kuasa. Bila penyembahan hanya untuk ciptaan-Nya dan bukan Sang Pencipta, maka yang akan terjadi adalah kemalangan.
Allah mengatur segala sesuatu sedemikian rupa hingga tetap berada padajalur yang telah Allah sediakan, dan demi memenuhi kehendak-Nya, maka segenap ciptaan harus setia dan tunduk pada ketetapan-ketetapan-Nya. Kesetiaan ini yang dituntut sebagai pen/vujudan jawaban kita terhadap kesetiaan dan pemeliharaan Allah yang telah terlebih dahulu Allah nyatakan dalam hidup kita, yang terus menerus mencipta. Namun seringkali kita lupa untuk setia kepada Allah Yang Kuasa, disebabkan oleh kecenderungan kita hanya mau menerima hal-hal yang balk dari Allah dan tidak mengingat siapa yang memberikannya. Jangan lupakan karya Allah yang terus menerus mencipta, memelihara, menebus dan memulihkan kehidupan kita dan dunia. Dengan demikian kita tahu siapa kita yang sebenarnya dihadapan Allah.
KJ.332 : 2
Doa : (Allah, ingatkan kami bahwa Engkau tidak pernah berhenti mencipta dan memperbaharui alam untuk kepentingan kami)
Source: Sabda Bina Umat