MINGGU ADVEN III
JUMAT, 22 DESEMBER 2017
Renungan Pagi
SUKACITA ATAU DUKACITA
Yesaya 65:13-14
“…hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu” (ay.13d)
Di dalam hidup ini, selalu ada 2 hal yang berdampingan tetapi bertentangan atau berbeda. Ada yang putih, ada yang hitam; ada yang besar, ada yang kecil; ada yang dekat, ada yang jauh; ada yang tinggi, ada yang rendah; ada sukacita, ada dukacita; ada yang setia, ada yang tidak setia; dan lain-lain. Kita berhak memilih. Biasanya selalu ingin memilih yang baik untuk hidup kita. Namun demikian, hasilnya atau yang akan kita alami adalah ditentukan oleh apa yang kita lakukan. Apa yang ditanam orang itulah yang dituainya.
Bacaan kita melalui Nabi Yesaya membuka jawaban Tuhan atas apa yang dilakukan oleh umat-Nya dan bangsa-bangsa sekitar Israel. Tuhan mengatakan dengan Firman bahwa:
- Umat-Nya, hamba-hamba-Nya yang setia akan cukup makanan sedangkan bangsa atau orang yang jahat akan kelaparan.
- Umatnya, hamba-hamba-Nya yang setia tidak pernah dibiarkan kehausan sedangkan bangsa atau orang yang jahat akan menderita kehausan.
- Umatnya, hamba-hamba-Nya yang setia hidup bersukacita sedangkan bangsa atau orang yang jahat akan mendapat malu sehingga berdukacita.
- Umatnya, hamba-hamba-Nya yang setia kepada Tuhan membuat hatinya gembira sedangkan orang yang jahat mengerang karena selalu ditimpa kesedihan.
Sebelum memasuki kegiatan hari ini, Nabi Yesaya menghadapkan Firman Tuhan ini kepada kita. Adalah suatu keinginan dan harapan bahwa Tuhan menyertai serta menolong kita. Dalam doa kita selalu memohon agar Tuhan memberi kita sukacita dan dijauhkan dari pencobaan dan dukacita. Pilihan ada pada kita. Melakukan tugas dan penggilan hidup dengan setia, sukacita akan dialami dan nikmat. Apabila melakukan yang jahat maka dukacita dan derita yang akan dialami.
Source: Sabda Bina Umat