Minggu VI Pra Paskah
Jumat, 23 Februari 2018
Renungan Malam
DENGARKAN TUHAN, DAN HIDUP MENURUT JALAN-NYA
Mazmur 81:9-17
“Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan” (ayat 14)
Berapa sering kita berdoa kepada-Nya dalam satu hari? Tiga kali sehari? Lima kali sehari? Dari setiap doa yang kita panjatkan, apakah yang menjadi isi doa kita? Permintaan dan permohonan? Ucapan syukur? Apa lagi? Dan apakah kalimat penutup doa yang sering kita ucapkan kepada TUHAN? “Ya TUHAN, dengarlah doa kami”?… “Ya TUHAN, kabulkanlah doa kami”?
Doa menjadi bagian penting dalam hidup beriman kita; kita berkomunikasi dengan Allah, kita menyampaikan segala permohonan kita kepada-Nya. Melalui doa, kita mohon Allah mendengar dan mengabulkan doa-doa kita. Dan kalau kita merasa doa kita belum terjawab, tidak jarang di antara kita akan mengatakan: “TUHAN belum mendengar”.
Mazmur 81:9-17, khususnya ayat 14, memberikan pesan mendasar kepada kita sebagai ciptaan-Nya, sebagai milik-Nya, yaitu: kita mau mendengarkan Dia. Kita sering minta TUHAN mendengarkan kita, tetapi berapa banyak dan sering kita mau mendengarkan TUHAN? Mendengarkan TUHAN, berarti kita mau berdiam di hadapan-Nya, dalam kerendahan dan kesediaan hati kita untuk taat akan kehendak dan rancangan-Nya dengan menyakini sepenuhnya akan kedahsyatan kuasa dan kasih-nya. Mendengarkan TUHAN adalah sikap dan tindakan iman yang aktif, yaitu mendengar maksud-Nya, memahaminya serta menghayatinya dan melakukannya. Kehendak dan jalan yang TUHAN tunjukkan adalah jalan kehidupan dan damai sejahtera.
Menutup hari ini, kita ungkapkan komitmen kita untuk mendengarkan-Nya!
Source: Sabda Bina Umat