MINGGU IV SESUDAH PASKAH
GB.68 : 1 – Berdoa
HIDUP SEUTUHNYA BAGI TUHAN
Kejadian 31 : 1 – 16
“Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan dimana engkau bernazar kepada-Ku; pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak-saudaramu” (ay.13)
Orang-orang yang sangat hati-hati dan kerja-keras menjaga kemurnian dan kejujuran dalam hidupnya, tidak serta-merta kemudian mendapat pengakuan dan apresiasi dari orang lain. Begitu banyak orang yang berusaha bertindak tulus dan jujur, justru kemudian dijatuhkan oleh orang lain. Karena sesungguhnya banyak orang menaruh rasa iri pada keberhasilan orang lain.
Demikian pulalah nasib Yakub, ketekunan dan kejujurannya dalam bekerja, tidak serta-merta dipercaya oleh anak-anak Laban (ay1). Mereka mengira Yakub telah merampas harta milik ayah mereka untuk memperkaya diri. Bahkan, juga sikap Laban kepada Yakub berubah (ay.2). Sesungguhnya, baik Laban maupun anak-anaknya sangat iri dan cemburu pada keberhasilan Yakub.
Kendatipun Yakub telah mendapatkan perlakuan yang buruk dari Laban dan anak-anaknya, namun ia tidak segera meninggalkan mereka, tanpa perintah Allah. Setelah Yakub mendengarkan Firman Tuhan yang menyuruhnya pulang ke negeri nenek moyangnya (ay.3), barulah Yakub menyusun langkahnya. Ia memulainya dengan memanggil istri-istrinya, lalu memberikan penjelasan dan meyakinkan tentang ketidak-nyamanan yang dialaminya saat tinggal bersama ayah mereka, serta memberitahukan tentang pekerjaan Allah atas hidupnya (ay.4-9). Terbukalah hati dan pikiran istri-istri Yakub (ay.16), sebab sesungguhnya mereka sendiri juga menyaksikan beratnya hidup Yakub, dan ketidak-adilan yang dilakukan oleh ayah mereka.
Jelaslah, [1] Allah begitu peduli dan selalu memperhatikan kesusahan umat-Nya yang selalu mengandalkan-Nya; [2] janji pemeliharaan dan penyertaan Allah bagi umat-Nya tidak pernah dibatalkan-Nya; dan [3] firman Allah selalu dimaksudkan untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Oleh karena itu, untuk menutup lembaran hari ini, marilah kita menyerahkan diri kita kedalam tangan Tuhan yang perkasa, dan senantiasa bertekad untuk tunduk dan taat pada firman-Nya, maka kebaikan senantiasa menyertai kita.
GB.68 : 2
Doa : (Tuhan, tolonglah kami untuk dapat memercayakan hidup kami seutuhnya kedalam tangan kasih-Mu)
Source: Sabda Bina Umat