MINGGU XX SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 27 OKTOBER 2017
Renungan Pagi
KJ.257: 1,2 -Berdoa
CARA PENYELENGGARAAN IBADAH DI RUMAH TUHAN : PEMBAGIAN DAN PENETAPANNYA
1 Tawarikh 24:1-19
Itulah jabatan mereka dalam menyelenggarakan ibadah setelah mereka masuk rumah TUHAN, sesuai dengan peraturan yang diberikan kepada mereka dengan perantaraan Harun, bapa leluhur mereka, seperti yang diperintahkan kepadanya oleh TUHAN, Allah Israel (ay.19)
Apa tujuan yang sebenarnya sehingga Daud mengadakan pembagian tugas pelayanan di dalam Bait? Tujuannya tidak lain agar pekerjaan pelayanan ibadah berjalan secara adil dan supaya masing-masing kelompok imam itu bertanggung-jawab penuh pada masing-masing sehingga tidak terjadi kekacauan. Karena ada rombongan yang disebut “pemimpin-pemimpin kudus” dan ada yang disebut “pemimpin-pemimpin Allah” di antara keturunan Eleazar dan Itamar.
Daud mengharapkan dengan melalui cara ini pelayanan ibadah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya. Tentu kesadaran semacam ini diinginkan oleh Tuhan Allah, bahwa di antara umat-Nya dengan pemimpin-pemimpin ibadah entah iman entah nabi bersama-sama setia, bijak mengelola ibadah sebagai sumber kesejahteraan bersama. Bukankah firman Tuhan sudah menegaskan bahwa Tuhan adalah sumber berkat dan sumber kesejahteraan hidup? (bd. Mazmur 36:10; Amsal 14:27; Rom 15:13). Iman, nabi dan pemimpin yang adil dan berhikmat mampu menggerakkan umat untuk hidup tertib dan taat kepada Allah bahkan mampu melakukan tugas-tugas tanggungjawab seperti yang diperintahkan Allah Bapa-Nya. Sudah seberapa adil segala pekerjaan pelayanan yang sudah kita lakukan di dalam gereja-gereja kita demi untuk kebaikan dan kesejahteraan rohani umat?
Pendeta, penatua dan diaken dengan setia melakukan tugas pelayanan bukan saja dalam gedung gereja tetapi di luar bersama-sama umat. Apa kita semua telah berhasil dan sempurna mendayagunakan sumber daya insani untuk kesejahteraan pelayanan bersama? Firman Tuhan mau mengingatkan bagaimana Tuhan Allah melalui gereja-Nya melengkapi hamba-hambaNya untuk pelayanan yang bermakna.
KJ. 257 : 3
Doa : (Bapa di sorga berikan hikmat kebijaksanaan-Mu kepada kami untuk menyelenggarakan pelayanan ibadah dengan adil)
Source: Sabda Bina Umat