MINGGU XII SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 107 : 1,2 – Berdoa
Keluaran 22 : 5 – 9
Menghargai Milik Oran Lain (Bagian 2)
“Memberikan hasil yang terbaik dari ladang atau kebun anggur sendiri? Wah, kenapa begitu? Hasil yang terbaik lagi dari ladang/kebun anggur? Rugi dong!”. Beragam tanya dan pendapat itu bisa saja terlintas dalam pikiran kita saat membaca aturan ini.
Saudaraku, ayat 5 dan 6 secara sederhana dapat dijelaskan bahwa apabila seorang pemilik ternak saat sedang menggembalakan ternaknya, membiarkan hewan itu lepas sehingga masuk ke ladang orang Iain dan memakan habis tanaman di sana, maka sang pemilik ternak harus menyerahkan ganti rugi berupa hasil terbaik dari ladang/kebun anggurnya. Aturan lain, saat seorang pemilik ladang membakar di ladangnya dan kemudian api menyebar dan membakar tumpukan gandum dan ladang orang lain, maka ia harus membayar ganti rugi kepada pemilik ladang yang dirugikan.
Kedua aturan tersebut bertujuan untuk menjaga agar hak sang tetangga pemilik ladang/kebun anggur itu dihormati. Selain itu, ada tujuan khusus terkait dengan pemberian hasil terbaik, agar menjadi sebuah peringatan bagi siapapun, bahwa ladang/kebun anggur itu adalah usaha seseorang untuk membiayai kehidupan keluarganya. Ladang dan kebun anggur merupakan hasil kerja keras seseorang yang diupayakan secara maksimal untuk mendapat hasil yang baik. Oleh karena itu, ketika hasil kerja keras itu rusak, maka tang-gungjawab orang yang menimbulkan kerugian untuk menggantinya juga dari upaya kerja keras dirinya sendiri.
Pada malam ini, kita belajar 2 (dua) nilai yang penting yaitu :
- Hargailah kerja keras orang lain, karena untuknya dia sudah mengupayakan yang terbaik yang dimilikinya untuk menghasilkan sesuatu.
- Menghargai kerja orang lain akan menolong kita menjaga relasi dengan sesama tetap berlangsung baik.
Selamat beristirahat, Tuhan menyertai kita
♪ GB. 107 : 4, 5
Doa : (Tuhan Yesus, tolong ajar aku menghargai hasil kerja sesamaku dan dapat hidup berdampingan dengan damai serta saling menghormati)