JUMAT, 29 JUNI 2018
Renungan Pagi
GB 121:1 – Berdoa
STRATEGI MEMBERITAKAN INJIL
Kisah Para Rasul 17:22-28b
“Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu darn melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezhah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” (ay.23).
Seorang pemuda Ambon yang baru saja tiba di Jakarta, memesan teh panas dan nasi ayam di sebuah warung makan sebagai menu makan siangnya. Ketika makanan dan minuman yang dipesan datang, si pemuda kaget. Makanan yang disajikan kepadanya hanya nasi putih dan ayam tanpa lauk lain serta teh tawar panas.
Di Ambon, jika memesan menu yang sama biasanya si pemuda akan mendapatkan nasi ayam dengan sayuran komplit dan teh manis panas. Setiap daerah punya latar belakang dan kebiasaan yang tidak bisa disamakan. Hal inilah yang disadari oleh Rasul Paulus dan mendorongnya untuk terlebih dahulu meneliti latar belakang kehidupan penduduk dan situasi kota Atena, sebelum ia memberitakan Injil Kristus di sana (ay.16). Rasul Paulus berusaha menemukan dasar untuk bertukar pikiran dan memberitakan Injil di Atena (ay.17-18). Setelah mengetahui latar belakang kota Atena dan orang-orang yang tinggal di sana, Rasul Paulus memberitakan Injil dengan gaya pemikiran orang Atena sendiri (ay.27-28). Rasul Paulus memperlihatkan bahwa pemberitaan Injil bukanlah untuk mengajarkan hal-hal yang terdengar hebat dengan istilah-istilah sulit yang kelihatan keren tetapi tidak jarang membingungkan pendengar. Pemberitaan Injil menjadi hebat ketika penyampaiannya mudah dimengerti dan pesannya dapat sampai kepada jemaat. Pemberitaan Injil bukan hanya tugas para diaken, penatua dan pendeta tetapi juga tanggungjawab semua pengikut Kristus. Mari kita perkenalkan Injil kepada orang lain dengan cara yang paling mudah dimengerti yakni, cara hidup kita yang benar sebagai orang beriman kepada Kristus.
GB.121:2
Doa : (Ya Tuhan, ajarlah kami untuk menyampaikan pesan Injil melalui cara hidup kami sebagai pengikut-Mu)
Source: Sabda Bina Umat