JUMAT, 6 JULI 2018
Renungan Malam
KJ.422 : 1 – Berdoa
PUASA DAN TINDAKAN IMAN
Yesaya 58:6-12
“Pada. waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera, kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu” (ay.30)
Janji keselamatan yang lama telah digenapi dan sekaligus diberikan arti yang baru ; “terangmu” terbit, Tuhan akan menjadi terangmu. Keselamatan-kebenaran-keadilan menjadi baris depan, dan kemuliaan Tuhan barisan belakang. Umat yang tadinya dibawa keluar dari Mesir dengan tiang awan dan diantar keluar Babel menjadi umat yang dibawa dari kegelapan masyarakat yang sakit ke terang masyarakat yang sejahtera. Tuhan melakukan proses pembaharuan, di mana orang menanyakan kehendak-Nya, Ia jawab; orang berteriak minta tolong, di situ Tuhan ada. Terang itu merekah ketika umat Israel mengangkat kuk lama dan tidak memasang kuk yang baru. Demikian umpamanya apabila seorang yang tadinya budak dilepaskan karena hutang-hutangnya, apa gunanya jika ia disuruh pergi menganggur tanpa rejeki‘? Dimana persekutuan, jikalau orang-orang tertentu atau golongan diejek dan dikesampingkan! Bagaimana sebenarnya puasa yang dikehendaki oleh Allah? Mengapa terang merekah seperti fajar dan luka pulih segera? Kebenaran di barisan depan dan kemuliaan Tuhan di barisan belakang? Nabi menuntut agar orang-orang percaya menunjukkan solidaritasnya dengan mereka yang berkekurangan, terbelakang; apa yang mereka sendiri ingini, itulah yang harus mereka bagikan, agar hati orang lemah diberi kepuasan. Tuhan berkenan pada pembebasan sesama manusia. Tuhan membebaskan Israel dari Mesir agar setiap orang rnendapat kemerdekaan. Tugas mereka: membuka belenggu, melepaskan tali kuk serta mematahkannya dan memerdekakan orang seperti memerdekakan seorang budak yang diberi kemerdekaannya.
Mother Teresa mengatakan: Kita akan menemukan Allah dalam diri orang sekarat, orang miskin, orang tertindas, orang kelaparan, orang menjijikan bagi kita, orang yang tidak kita sukai, orang yang kita benci, orang sederhana, orang yang memiliki pengetahuan terbatas dalam ukuran kita. Beriman berarti bertindak terhadap orang-orang yang demikian, meskipun tidak masuk di akal klta, ataupun ragu-ragu dan tidak mengerti.
KJ. 422: 2
Doa : (Ya Tuhan, jadikanlah kami terang di tengah berbagai ketidak-adilan dan kebenaran)
Source: Sabda Bina Umat