MINGGU VIII SESUDAH EPIFANIA
KJ.332:1 – Berdoa
KASIH LEWAT PERBUATAN DAN PESAN
Yosua 2:15-16
“Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan manemui kamu, …” (ay.16)
Kemudian Rahab menurunkan kedua pengintai itu lewat jendela dengan tali, karena rumahnya terletak pada tembok kota Yerikho. Lalu ia mempersilahkan mereka pergi dengan saran agar mereka bersembunyi selama 3 (tiga hari di pegunungan sampai orang-orang yang mengejarnya pulang kembali, barulah sesudah itu, mereka boleh meneruskan perjalanannya supaya aman.
Isi teks biasa-biasa saja. Tetapi jika diperhatikan baik-baik, maka terlihatlah seolah-olah ada kejanggalan di dalamnya. Yosua tentu tidak begitu saja mau mengutus orang untuk tugas yang berat ini. Kedua orang itu tentunya pastilah orang hebat, orang pilihan, dan bukan orang sembarangan. Namun demikian, dicatat bahwa Rahab, perempuan sundal itu, memberi nasihat kepada kedua orang hebat itu, mereka mendengar dan mentaati saran tersebut, dan ternyata saran itu benar adanya.
Ada dua pesan yang disampaikan kepada kita melalui bacaan ini untuk kita renungkan baik-baik. Pertama, orang-orang hebat selalu mau mendengar (dan juga menyimak) saran dari siapapun. Kita ingin didengar, tetapi teramat sulit mendengar orang lain. Biasanya kita baru mau mendengar orang lain, jika mereka mengatakan pikiran yang sama dengan pikiran kita. Dengan kata lain, kita baru terbuka mendengar orang lain jika perkataan mereka membenarkan dan meneguhkan apa yang ada dalam pikiran kita. Kedua, kebenaran tidak selalu ditentukan oleh siapa yang mengatakannya.Tuhan dapat saja menyampaikan kebenaran kepada umat-Nya melalui siapa pun. Oleh sebab itu, kita hendaknya terbuka untuk mendengar siapa saja. Namun dengan mengingat bahwa kebenaran Allah adalah kebenaran yang sesuai dengan firman-Nya dalam Alkitab.
KJ.332: 2
Doa : (Ya Tuhan, karuniakan hikmat bagi pembuat aturan di negeri ini untuk mampu dan berani menetapkan aturan yang adil)
Source: Sabda Bina Umat