MINGGU VIII SESUDAH PENTAKOSTA
KJ.10 : 1 -B erdoa
KETIKA KITA MENADAHKAN TANGAN, MAKA TUHAN PASTI TURUN TANGAN
Ayub 11:13-20
…. Maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, …(15).
Kita mengenal ungkapan berani karena benar, takut karena salah. Ungkapan ini terlalu standard. Ungkapan Zofar, sahabat Ayub lebih komplit. Jikalau engkau menyediakan hati dan menadahkan tangan kepada Tuhan, menjauhkan kejahatan dan kecurangan. Maka kehidupanmu kedepan akan cemerlang, aman dan tenteram.
Manusia berusaha untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan kecurangan. Karenanya ada hukum yang diberlakukan bagi mereka yang jelas-jelas terbukti melakukan kejahatan dan kecurangan. Tapi dalam kenyataan kejahatan dan kecurangan masih tetap ada, dan kita alami. Kadang-kadang malahan kejahatan dan kecurangan itu sepertinya secara sengaja diarahkan kepada kita. Kita menjauhinya, akan tetapi apa yang kita jauhi itu justru diberlakukan kepada kita. Lalu bagaimana kita harus memahami kenyataan ini?
Dunia ini rusak sejak manusia jatuh kedalam dosa. Kerusakan ini dicirikan oleh adanya kejahatan dan kecurangan. Upaya manusia untuk mengakhiri kejahatan dan kecurangan diatas bumi ini selalu berakhir dengan kesia-siaan. Saran yang diberikan Zofar bukanlah agar kejahatan dan kecurangan terhapus dari muka bumi, tetapi supaya kejahatan dan kecurangan itu tidak menghancurkan pribadi kita. Sarannya adalah memberi hati bagi Tuhan, menadahkan tangan meminta dari Tuhan.
Hidup ini bukan taman bunga mawar. Hidup ini adalah perjalanan yang keras dan melelahkan. Bukan hanya beban kehidupan yang berat, tetapi hari-hari kehidupan itu sendiri selalu menghadirkan pergumulan. Lalu mengapa Zofar bukan bicara penegakkan hukum dan keadilan?. Mengapa Zofar bicara tentang memberi hati bagi Tuhan dan menadahkan tangan kepada Tuhan?. Kalau Zofar masih hidup bersama kita saat ini, dia akan memberikan jawaban sederhana. Saudaraku, kalau kita menadahkan tangan maka Tuhan pasti akan turun tangan! Sederhana kan?
KJ.10 : 2
Doa : (Tuhan perbolehkanlah aku mengundang campur tangan-Mu dalam hidupku sampai saatku berakhir di dunia ini)
Source: Sabda Bina Umat