Minggu V Sesudah Epifania
Jumat, 9 Februari 2018
Renungan Malam
MENANTI PEMULIHAN TUHAN
Zakharia 8:9-19
“Janganlah takut… Berkatalah benar seorang kepada yang lain, ….” (ayat 15, 16)
Setelah Tuhan menyampaikan pemulihan Zion dan umat-Nya (ayat 1-8), selanjutnya dalam bacaan kita malam hari ini Tuhan memberi penguatan bagi umat-Nya bagaimana mereka bersikap dalam menantikan terwujudnya janji-janji Allah itu.
Dahulu Tuhan membuat orang-orang saling bertengkar, sekarang Ia akan menabur damai sejahtera. Dahulu umat telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, sekarang Tuhan akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu akan menjadi berkat. Kalau dahulu Tuhan bermaksud mendatangkan malapetaka kepada nenek moyangmu saat mereka membuat Tuhan murka, kini Tuhan kembali bermaksud berbuat baik. Karena itu, janganlah takut!
Dalam penantianmu akan terwujudnya pemulihan oleh Tuhan, maka lakukanlah hal-hal berikut ini: a)berkatalah benar seorang kepada yang lain; b)laksanakanlah hukum yang benar; c)janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain; dan d)janganlah mencintai sumpah palsu. (ay.16-17). Lalu, bagian ini ditutup dengan kesimpulan, “Maka cintailah kebenaran dan damai”.
Masa depan yang sedang diwujudkan oleh Tuhan itu hendaknya disongsong oleh umat dengan hidup yang benar. Apakah wujudnya hidup yang benar itu jika dihubungkan dengan masa depan yang sedang dikerjakan oleh Tuhan? Nyatanya kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Segala hal buruk bisa terjadi kapan pun. Oleh sebab itu, kita patut mencamkan perkataan Yesus, yaitu bahwa barangsiapa mendengar perkataan-Nya dan melakukan-Nya, ia bagaikan orang bijaksana yang membangun rumah di atas batu, sekalipun dilanda banjir, rumah itu tidak roboh (lih. Mat. 7:26-27). Pekerjaan kita tidak sia-sia, jika kita menjadi pendengar dan pelaku firman Tuhan.
Source: Sabda Bina Umat