Minggu IV Pra Paskah
Jumat, 9 Maret 2018
Renungan malam
TUHAN YANG MENGHUKUM
Yeremia 30:12-15
“… Sungguh Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, …” (ayat 14b)
Dua kali disebut: ‘karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar’ (ay.14a, 15b). Itulah sebabnya TUHAN bertindak keras terhadap umat-Nya, yang di sini disapa dengan ‘engkau’. Di bagian sebelumnya (ay.11c) dinyatakan: ‘tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan mengajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah’.
Kesalahan yang dilakukan umat terhadap TUHAN rupanya begitu berat. Bukan saja sekali saja dilakukannya, sehingga tindakan keras harus diambil, supaya terjadi kesadaran sebagai awal pertobatan. Hukuman itu membuat orang berteriak kesakitan (ay.15a). pukulan itu terasa sekali bagaikan penyakit karena dilancarkan dengan ‘bengis’ (ay.14b). Tidak ada yang membela umat dan orang bersikap acuh tak acuh kepadanya (ay.14a). Umat tidak lagi dianggap dalam masyarakat dan disebut ‘orang buangan’ (lih.ay.17c), sehingga dapat diperlakukan semena-mena.
Keadaan itu dapat digambarkan sekarang ini seperti para pengungsi yang kehilangan segala-galanya di negeri sendiri, bahkan tidak dianggap ‘warga negara’, bahkan tidak disambut dengan rela oleh negara tetangga yang beragama sama. Masih ada yang curiga dan benci terhadap orang yang berlatar-belakang lain, dan berusaha melenyapkan (bnd. Est.3:4-6). Kalimat di kitab Ester itu berbunyi: Jadi Haman mencari ikhtiar ‘memunahkan’ semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu di seluruh kerajaan Ahasyweros, raja Persia yang berkuasa pada tahun 485-465sM.
Memang ada pepatah ini: bahwa TUHAN dapat memberikan didikan yang keras terhadap orang yang dikasihi-Nya (Ams. 3:11-12). Di ufuk masa depan ada pemulihan dan pembaruan dari TUHAN yang menjaganya bagi kita semua ciptaan-Nya.
Source: Sabda Bina Umat