JUMAT, 9 NOVEMBER 2018 – Renungan Pagi
GB.345 : 1 – Berdoa
IKUT SERTA MENYEJAHTERAKAN KOTA
Yeremia 29 : 1 – 7
“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (ay.7)
Yeremia menyampaikan suara Tuhan melalui surat yang ia kirim kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, nabi-nabi dan seluruh rakyat yang sudah berada dipembuangan Babel. Masa pembuangan harus dijalani umat sebagai akibat dari dosa mereka. Yeremia katakan dalam suratnya, di manapun mereka berada sekarang, bahkan sebagai tawanan sekalipun, mereka harus tetap menjalankan kehidupan seperti mereka berada di tanah air mereka sendiri, Yerusalem. Di Babel mereka tetap harus mem punyai harapan, semangat hidup dan terus berjuang mengupayakan kehidupan mereka. Di pembuangan mereka harus tetap menjalankan kehidupan dalam takut akan Tuhan, kehidupan yang baik dan benar; kehidupan yang sesuai dengan maksud dan rencana Tuhan bagi mereka. Pembuangan jangan sampai membuat umat hidup tanpa harapan, tetapi sebaliknya tetap hidup berpengharapan. Tulis Yeremia, “Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; ambilah istri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah istri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang” (ay.5-6). Yeremia menyerukan, sesuai kehendak Tuhan supaya umat hidup normal di tanah pembuangan. Kehidupan tetap berlangsung seperti ketika mereka hidup di tanah mereka. Jika di tanah mereka, mereka harus tunduk pada peraturan kota dan mengupayakan kesejahteraan kota, maka ketika berada di pembuangan merekapun harus terlibat mengupayakan kesejahteraan kota. Jika tempat di mana mereka berada sekarang sejahtera, maka mereka juga akan merasakannya.
Di manapun orang percaya berada, maka mereka harus terlibat aktif dalam upaya menyejahterakan tempat itu, karena sangat berdampak bagi kehidupan. Kata bijak perlu menjadi perhatian, dimana kaki berpijak di situ bumi dijunjung.
GB.345 : 3
Doa : (Tuhan, pakailah hidup kami untuk berarti bagi tempat di mana kami berada. Jadikanlah kami orang percaya yang dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam upaya menyejahterakan tempat di mana kami menetap)
Source: Sabda Bina Umat