MINGGU IX SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 447 : 1 – Berdoa
Tetaplah Berbuat Baik
3 Yohanes 1 : 11
Seorang penulis Anne Herbert pada tahun 1982 menulis Lakukanlah perbuatan baik kapan saja dan perbuatan yang indah tanpa pikir panjang. Artinya, berbuat baik itu tidak mengenal waktu dan dilakukan secara langsung tanpa pilih kasih. Sederhananya, dapat disimpulkan bahwa tidak perlu waktu yang baik untuk berbuat baik. Pernyataan ini mengacu pada teladan dari Yesus Kristus yang ditulis oleh Lukas dalam Kisah Para Rasul 10:38 : “Yesus berjalan keliling sambil berbuat baik…”
Dorongan untuk berbuat baik disampaikan Rasul Yohanes kepada jemaat yang ditujunya. Rasul Yohanes menyampaikan hal tersebut karena ada dua orang di dalam jemaat yang kelakuannya berbeda. Gayus, seorang yang hidup dalam kebenaran dan berbuat baik bagi orang lain sekalipun orang itu asing baginya. Pada Sisi Iain, ada Diotrefes yang berbuat jahat dengan kata-kata kasar dan mengancam orang lain. Kejahatan seperti yang dilakukan Diotrefes tentu saja merusak kehidupan dan kesaksian gereja. Tidak ada sukacita dan damai sejahtera di dalam kejahatan. Sebaliknya, berbuat baik itu justru di dalamnya ada sukacita dan damai sejahtera. Melalui perbuatan baik itu, gereja bersaksi tentang kebaikan dan kasih Tuhan Yesus. Gereja berbuat baik bukan supaya beroleh keselamatan. Keselamatan itu adalah anugerah Tuhan dan perbuatan baik adalah wujud syukur dan kasih kita kepada Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan kita.
Rasul Yohanes mengarahkan jemaat untuk meniru yang baik dan bukan yang jahat. Yang baik itu adalah berbuat baik bagi sesama. Berbuat baik sesungguhnya adalah wujud nyata dari perintah untuk mengasihi sesama dalam Matius 22:39. Bagian firman Tuhan yang lain berkata, Karena itu selama masih ada kesempatan janganlah jemu-jemu berbuat baik (Gal. 6 : 9).
♪ KJ. 447 : 2, 3
Doa : (Ajar kami ya Tuhan untuk setia mengasihi-Mu dan berbuat baik kepada sesama)