Minggu VI Sesudah Epifania
Kamis, 15 Februari 2018
Renungan Malam
ANTARA AKU, SESAMA DAN SEMESTA
Mazmur 107:28-30
“dibuat-Nya badai itu diam dan gelombang-gelombangnya tenang” (ayat 29)
Melanjutkan renungan pagi tadi, perikop saat ini dengan jelas menggambarkan bahwa ternyata orang-orang besar yang tangguh mengarungi samudera ternyata tetap memerlukan pertolongan dari Sang Maha Besar. Pertolongan-Nya dinyatakan dan badai serta gelombang yang menerpa pun reda (ayat 28-30). Tentunya ini bukan dipahami secara sederhana, manusia minta ditolong dan Tuhan sim salabim akan menolong, namun ada pemaknaan yang lebih mendalam terkait dengan RELASI. Ya, ada tanggung jawab relasi yang harus terus terpelihara sehingga pertolongan-Nya menjadi berarti. Dalam ayat berikutnya yang tidak termasuk pembacaan saat ini, ayat 31-32 dapat kita lihat bahwa ada tanggung jawab yang diemban dalam mensyukuri pertolongan Tuhan melalui sikap iman yang diwujudnyatakan dalam kehidupan dengan sesama ciptaan.
Jadi, sekalipun dalam teks hari ini hati kita diteduhkan dengan jaminan pertolongan Tuhan, namun kita disadarkan bahwa ada tanggung jawab untuk juga menjadi penolong dan bukan ‘predator’ bagi dunia di sekitar kita. Inilah kunci kebesaran sejati manusia. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa “orang besar” yang sesungguhnya tidak hanya membesarkan nama Tuhan dalam hidupnya, tapi juga membesarkan sesama ciptaan yang ia jumpai dalam hidup sehari-hari. Jika kita hanya sibuk membesarkan nama Tuhan dari pagi hingga petang namun terus-menerus mengecilkan orang-orang di sekitar kita, termasuk alam ciptaan-Nya, sia-sialah upaya yang kita lakukan. Jika kita merasa sudah cukup ‘membesarkan’nama Tuhan melalui keaktifan pelayanan, doa yang tak berkesudahan dan saat teduh tiada henti tapi kemudian kita dengan mudah ‘mengecilkan’ (baca: menghina) anggota keluarga, rekan kerja atau sesama ciptaan yang lain, maka semua usaha kita sama sekali tidak berarti. Mengakhiri aktivitas sepanjang malam yang kita jalani, marilah mengucap syukur atas kebesaran Tuhan yang menuntun kita sepanjang hari sembari membangun tekad untuk terus ‘membesarkan’ setiap ciptaan-Nya di sekitar kita sehingga kehidupan ini menjadi berkat.
Source: Sabda Bina Umat