Minggu Pemuliaan
Kamis, 17 Mei 2018
Renungan pagi
MANUSIA BATINIAH
1 Petrus 3:1-7
“tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah…” (ayat 4)
Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu (Aldous Huxley). Anak keturunan Afrika itupun datang mendekat. Ia memperhatikan penjual balon yang setelah memompa udara ke dalam balon tersebut lalu melepaskannya terbang tinggi secara bebas ke angkasa. Sebuah balon merah dilepaskan, disusul balon biru, lalu kuning. Setelah itu balon putih juga dilepaskan yang dengan serta-merta melejit bagai roket dan menghilang di angkasa biru. – Anak kecil itu mendekati sang penjual balon dan memerhatikan balon hitam yang juga dipajang di situ. lalu bertanya, “Jika engkau melepaskan balon hitam itu ke angkasa. apakah ia akan juga terbang secepat balon-balon berwarna lainnya tadi?”- Sang penjual balon memberikan senyuman kepada sang anak itu. Ia segera tahu apa yang dirasakan sang anak itu yakni apakah yang hitam selalu dalam posisi diremehkan dan dikelas-duakan. Dari pengalaman hidupnya yang singkat, sang anak tersebut telah belajar bahwa golongannya kaum berwarna hitam selalu muncul di belakang yang lain. – Sang penjual balon memompa balon hitam tersebut, lalu melepaskannya ke angkasa. Balon hitam itupun menghilang bagai sebuah roket menembus awan yang kebetulan sedang terbang rendah, sambil berkata kepada anak tersebut, “Nak, bukan warna luarnya yang menentukan, tetapi apa yang ada di dalamnya yang memberikan kemampuan kepada balon-balon ini terbang tinggi.”
Setiap perempuan Kristen harus lebih mementingkan inner beauty daripada penampilan luar, yaitu sisi riasan, pakaian, dan perhiasan. Karena kecantikan adalah warisan bagi setiap perempuan yang menjadi mllik Kristus. “… tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (1 Ptr.3:4). Kecantikan sejati yang tidak dapat rusak atau pudar, sesungguhnya dimulai dari dalam, dan pancarannya pasti mengubah pembawaan atau penampilan.
“Aku meyakini kebenaran tanpa senjata dan cinta yang tak membedakan akan membawa tujuan akhir dalam kehidupan” (Marthin Luther King Jr.).
Source: Sabda Bina Umat