KAMIS, 2 AGUSTUS 2018
Renungan Pagi
KJ 37:1 – Berdoa
PENGAMPUNAN MANUSIA DAN PENGAMPUNAN TUHAN
Mazmur 65:1-9
“Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya.”(ay.4),
Seorang Ibu yang tidak senang terhadap anak perempuannya karena menikah dengan lelaki yang tidak direstuinya, tidak bisa mengampuni anaknya itu, sehingga tidak segan-segan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Sekalipun anaknya memiliki pekerjaan yang terpandang dan dihormati banyak orang, Ibu tersebut tidak segan mempermalukan anaknya di depan orang-orang yang sangat menghormati anaknya. Anaknya itu tetap sabar menanti saat ketika ibunya bisa mengampuninya. Anaknya itu yakin bahwa ada waktunya ketika ibunya itu mendapat sentuhan dari Tuhan, maka ibunya akan mengampuninya.
Sebagai bangsa dan sebagai umat, Israel sangat sadar bahwa Tuhannya nyata dalam kehidupan mereka. Nyatanya Tuhan itu senyata makan dan tidur setiap hari. Sejak keluar dari Mesir, Tuhan itu sudah berkarya dalam kehidupan mereka. Karyanya sangat nyata sehingga dewa-dewa Mesir pun dikalahkannya lewat berbagai tulah. Kenyataan kehadiran Tuhan itu juga nyata dalam kehidupan mereka baik ketika mereka berada dalam situasi baik, maupun dalam situasi kurang baik. Ketika mereka membangkang terhadap Tuhan, Tuhan menghukum mereka. Tetapi Tuhan yang sama itu juga kemudian mengampuni mereka. Kedegilan hati bangsa Israel sangat nyata. Namun pengampunan dan kasih sayang Tuhan juga nyata. Itulah sebabnya ketika Pemazmur berbicara tentang pelanggaran yang melebihi kekuatan, yaitu pelanggaran yang sangat berlebihan, Tuhan yang sama itu juga bersedia menghapuskan dan mengampuni mereka.
Kepercayaan atas pengampunan Tuhan karena itu dalam kehidupan bangsa Israel sesuatu yang nyata, bukan suatu harapan. Pada Tuhan ada pengampunan. Itu fakta, bukan angan~angan. Kehadiran Tuhan Yesus dalam sejarah mereka adalah bukti nyata itu. Oleh karena itu, pantaskah manusia tetap tenggelam dalam rasa bersalah dan dosa terus? Tidak.
KJ.37: 2
Doa : (Ajari kami memiliki pengharapan bahwa Tuhan mengasihi dan mengampuni kami, ya Tuhan)
Source: Sabda Bina Umat