KAMIS, 21 JUNI 2018
Renungan Malam
GB.61 : 1 -Berdoa
DIHAJAR UNTUK MENGAKU
Ratapan 1:18-22
“Tuhanlah yang benar, karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya…” (ay.18)
Mengerikan memang hajaran Tuhan pada umat-Nya, Israel. Diperbudak di tanahnya sendiri, dibuang ke negeri asing, dilumpuhkan kekuatannya, dan ditinggalkan sepi negerinya. Semua itu terjadi untuk mendidik Israel agar menyadari kesalahan nya dan mengakui pemberontakan yang dilakukan kepada-Nya. Sudah diingatkan berkali-kali oleh para nabi, masih saja ngeyel. Sudah ditegur dengan bencana kekeringan,
kelaparan, kalah perang, masih saja keras kepala. Sampai pada akhirnya Tuhan menyerahkan Israel kepada bangsa-bangsa lain, barulah mereka sadar dan menyesali kesalahan-kesalahannya.
Di mata para nabi, Israel itu dianggap sudah keblinger, sampai tidak tahu lagi bahwa yang dilakukannya itu dosa karena saking terbiasanya. Oleh sebab itu, runtuhnya Kerajaan Israel dan Yehuda, adalah bahasa yang lebih kuat, untuk menyehatkan kembali jiwa orang Israel. Untuk sehat, orang harus sadar dulu kalau dia sedang sakit. Kalau dia tidak menyadari penyakitnya, bagaimana dia mau menyembuhkan dirinya? Dengan mengaku bahwa mereka telah memberontak, Israel sadar bahwa mereka punya penyakit sehingga mereka harus kembali datang kepada Tuhan, memohon pemulihan.
Terkadang Tuhan mengizinkan pengalaman buruk menimpa kita, untuk menyadarkan kita dari kesalahan/dosa. Meski sedih dan kecewa serta duka menyelimuti hati kita akibat pengalaman buruk tersebut, kiranya kita tetap melihat maksud baik Tuhan mengizinkan itu terjadi. Karena jika kita sadar akan kesalahan dan mau berubah, Tuhan sudah menanti dengan pengampunan-Nya yang akan memulihkan kita kembali.
GB.19:1 – 3
Doa : (Ya Tuhan, ampunilah kami yang seringkali membenarkan perilaku salah kami di hadapan-Mu, daripada melakukan apa yang benar di mata-Mu. Tolonglah kami untuk senantiasa belajar pada-Mu tentang apa yang harus diubah dari diri kami dan datang dalam kerendahan hati kepada-Mu)
Source: Sabda Bina Umat