Filipi 3: 4b – 11
Bersekutu Dalam Cinta Kasih Allah
Rasul Paulus menyampaikan perjalanan spiritualnya dalam bacaan ini. Dia menjelaskan masa lalunya, bahwa ia disunat dan merupakan orang Ibrani asli. la adalah orang Farisi, penganiaya jemaat dan bahkan tidak bercacat dalam mentaati hukum Taurat. Paulus ingin menyampaikan, bahwa dia termasuk orang-orang yang terhormat dalam pandangan bangsa Yahudi. Namun demikian, ketika ia berjumpa dengan Yesus, lalu memiliki pengenalan akan Dia, maka Rasul Paulus menilai bahwa apa yang telah dia capai di masa lalu adalah sesuatu yang tidak dapat dibanggakan, bahkan menganggapnya sebagai sampah.
Melalui pengenalan akan Yesus, Paulus dapat menghayati penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus. la merasakan dengan sungguh kekuatan cinta kasih Allah yang melatarbelakangi seluruh karya keselamatan-Nya. Kasih Allah dinyatakan tidak hanya bagi orang-orang tertentu saja. Cinta kasih Allah itu juga dinyatakan bagi dunia. Ketika Paulus sungguh-sungguh menghayati cinta kasih Allah, dia terdorong untuk dapat menjadi serupa dengan Kristus yang mengasihi dunia. Menjadi serupa dengan Kristus berarti hidup dalam cinta kasih Allah dan ikut berpartisipasi dalam karya-Nya yang menyelamatkan dunia.
Mewartakan cinta kasih Allah bukanlah tuntutan yang membebani, seperti mentaati hukum Taurat. Mewartakan kasih Allah bagi dunia adalah respons terhadap cinta-Nya yang telah kita alami. Ketika sungguh-sungguh menghayati dan hidup dalam cinta Allah, maka dengan sendirinya kita akan terus berupaya menyatakan kasih-Nya bagi sesama.
♪ KJ. 64: 2 – 3
Doa: (Ya Tuhan, tolong mampukan kami untuk dapat menghayati akan kebesaran kasih-Mu)