Minggu III Sesudah Paskah
Kamis, 26 April 2018
Renungan Pagi
IA MEMBUKA JALAN BARU
Ibrani 10 : 19 – 22
“..karena la telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi” (ay.20)
Dengan kematian Yesus, jalan keselamatan terbuka bagi setiap orang. Siapa saja dapat berjumpa dengan Allah asalkan dia rnau datang kepada Allah. “Oieh darah Yesus yang telah menyucikan dan membaharui hidup kita, dengan penuh keberanian kita dapat masuk ke dalam tempat kudus” (ay. 1 9). Ketika Yesus disalibkan di bukit Golgota, pada saat la meng-hembuskan nafas terakhir, lalu wafat, maka tirai di Bait Allah ter-carik menjadi dua dari atas ke bawah (Mat 27:51a). Tirai Bait Allah ini adalah tirai yang memisahkan para imam sebagai pelayan pengantara dengan umat. Dengan tercariknya tirai Bait Allah, ter-bukalah “jalan baru”, sebuah jalan yang dkerjakan oleh Yesus sen-diri melalui kematian-Nya. Sekarang, umat dapat berjumpa dengan Allah, tanpa melalui imam-imam sebagai perantara, karena Yesus telah menjadi lmam Besar. Setiap kali kita datang ke hadirat Allah, tidak lagi dibutuhkan korban binatang, yang dipersembahlan sebagai korban penebus dosa. Karena Kristus telah mempersembahkan hidup-Nya “sebagai korban yang hidup”, satu kali untuk selama-lamanya. Sekarang kita dapat beribadah dengan hati yang tulus ikhlas, tanpa ganjalan atau hambatan. Kita pun dapat beribadah dengan keyakinan iman yang teguh, karena hati nurani kita yang jahat dan tubuh kita yang berdosa telah disucikan oleh darah-Nya. Semua ini telah dilakukan oieh Yesus bagi kita bukan karena kebaikan dan prestasi imankita, tetapi semata-mata karena kasih karunia-Nya kepada manusia. Manusia tidakakan mendapat keselamatan di luar jalan baru itu dengan usahanya sendiri. Manusia tidak akan selamat dengan mempersembahkan korban binatang. Mungkinkah darah binatang menebus dosa manusia? Bukankah nilai seorang manusia yang adalah ciptaan Tuhan yang mulia, jauh lebih mahal dari nilai seekor binatang? Manusia tidak dapat ditebus dengan darah binatang. Manusia hanya dapat ditebus dengan darah-Nya yang mahal. Apakah kita menyadari akan kasih Kristus yang dahsyat dan ajaib ini? Mari menyerahkan diri kita kepada Yesus, agar kita mampu mewujdkan kasih Kristus kepada sesama kita.
Source: Sabda Bina Umat