MINGGU ADVEN IV
KAMIS, 28 DESEMBER 2017
Renungan Malam
JEJAK PASANG TAPAK KETAATAN
Ulangan 5:6-21
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa Engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” (ay.6)
Alas kaki berupa terompah atau sepatu yang dipajang di rak atau etalase toko dengan ragam ukuran umumnya hanya kiri atau kanan, sebelum pasti dibeli dan berada di tas belanja pelanggan untuk dibawa pulang dalam wujudnya yang sepasang kiri dan kanan. Jika tidak teliti ada kemungkinan terbawa alas kaki berpasang kiri dan kiri atau kanan dan kanan dan dengan demikian terpaksa harus kembali untuk ditukar disertai nota belanja. Lazimnya alas kaki berfungsi kala kaki melangkah dan meninggalkan jejak tapak berpasang kiri-kanan beraturan sekalipun tidak selalu kasat mata jejak itu terlihat.
Prasasti Dasa Firman yang dikukuhkan kembali dan digemakan Musa kepada Israel jelang memasuki Tanah Terjanji merekonstruksi momentum Gunung Sinai 40 tahun sebelumnya dengan wejangan mengajak umat menerjemahkan kembali guratan kanon yuridis formal itu dalam jalan hidup berimbang bagai langkah kaki berpasang meninggalkan jejak beraturan antara “Bakti” kepada Allah dan “Abdi” kepada sesama. Umat diharapkan menziarahi hidup dengan merajut ragam pengalaman dan peristiwa dalam simpul kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia. Prasasti Dasa Firman merangkum rekam jejak kasih setia Allah yang telah menuntun kaki Israel dalam jalan ‘hidup oleh janji’ ke dalam ‘hidup dengan pemenuhan’. Dengan demikian memberikan kepada Israel abah-abah (alat) memelihara relasi berkelanjutan dengan Allah di dalam menapaki asa hidup di Tanah Terjanji dalam gugusan aksi, karya, dan perbuatan bermartabat sebagai wujud bakti kesetiaan, ketaatan tanpa kompromi kepada Allah yang telah memenuhi janji-Nya. Mereka akan hidup bersejahtera di Negeri yang berlimpah susu dan madunya itu.
Di kala tapak kita tak berirama karena lelah berpeluh, tak meninggalkan jejak karena terpasung, tak berpasang seolah tak beteman, di tempat seolah tak melangkah karena cedera tak ada yang memapah, semoga masih ada jejak pasang tapak ketaatan kita untuk tetap menempuh jalan hidup bersama-Nya dengan setia dan kebulatan tekad tiada gentar karena Tuhan Pemimpin Besar.
Source: Sabda Bina Umat