Kamis, 31 Mei 2018
Renungan Pagi
KJ: 370: 1,2 – berdoa
KASIH KARUNIA ALLAH MENYELAMATKAN
Titus 2: 11 – 14
“Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (ay.12)
Titus 2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Dengan kasih karunia, seseorang tidak lagi punya alasan untuk bermegah (sombong), sebab hidupnya adalah pemberian Allah saja. Ia tidak bodoh hidup seperti itu, tetapi pilihan, sebab jika kita renungkan dengan baik hidup ini akan berujung pada kebinasaan. Paulus merasakan ada dua kekuatan didalam dirinya, yang baik dan yang jahat, tetapi justru yang jahatlah yang sering dilakukannya: “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat” (Roma 7:19)
Jika mendasarkan diri pada kasih karunia Allah, lalu apakah yang akan kita kerjakan? Paulus menasihatkan agar orang percaya menjadi “murid yang belajar terus”, meng-evaluasi dan menyelesaikan proses didikan dari-Nya. Seni menjadi murid ini belakangan kurang diminati oleh orang Kristen, tetapi bagi Paulus dan kita yang merenungkan firman sangatlah penting.
Tuhan mendidik! Sebagai murid, kita bertemu melalui doa dan kehidupan nyata. Dari pertemuan itu kita dituntun-Nya melewati semua rintangan dan dimampukan sebab ketika kita terjatuh, tangan-Nya selalu memegang dan mengangkat. Godaan kefasikan dan keinginan duniawi akan terus menjaid godaaa, tetapi dalam persekutuan dengan-Nya kita dituntun semakin bijaksana, tahu membedakan dan menemukan makna hidup. Bersekutu dengan-Nya membuat kita semakin adil, tidak lagi menghakimi tetapi terus berusaha menghentikan kesalahan; dan semakin beribadah, karena hidup ini bermakna ketika memuliakan-Nya (ibadah ritual) dan berkarya (ibadah aktual).
KJ: 370: 3
Doa: (Tuhan, ajarkan untuk menjadi murid-Mu yang baik dan meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi, lalu bersama membangun kehidupan yang bermoral)
Source: Sabda Bina Umat