Kamis, 7 Juni 2018
Renungan Malam
GB.327 : 1 – Berdoa
HANYA MAU YANG BAIK DARI ALLAH, TIDAK MAU YANG BURUK
Ayub 2:9-13
“Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” (ay.10b)
Cepek dulu dong!”, sebuah perkataan khas yang keluar dari mulut Pak Ogah dalam film boneka “Si Unyil”. Perkataan ini mengisyaratkan bahwa segala bantuan yang diberikan harus ada imbalannya. Ketaatan hanya diperlihatkan jika ada balas jasanya. Motivasinya bukan hati yang tulus “apa adanya,” tetapi “ada apa-apanya”. Kita mendekat kepada Tuhan karena ada maunya. Jika senang, Tuhanku sayang. Jika susah dan kecewa, “selamat tinggal” Tuhan.
Secara jelas, mentalitas iman Ayub diperlihatkan ketika segala sesuatu diambil daripadanya termasuk kekayaan bahkan anak-anaknya. Dalam penderitaan ekstrem itu, istri Ayub malah membuat Ayub semakin depresi. Istri Ayub ingin mengatakan bahwa Allah yang disembah Ayub bukan Allah yang pengasih dan penyayang. Ia tidak setia dan meninggalkan Ayub. Jelas, penderitaan yang dialami Ayub adalah penderitaan lahir dan batin. Perasaan dikhianati dan ditinggalkan! Apakah Ayub terjerumus dengan hasutan istrinya untuk menyalahkan dan meninggalkan Tuhan? Tidak!. Dengan keras Ayub menegur istrinya, “Apakah kita hanya mau menerima yang baik dari Allah tetapi tidak mau menerima yang buruk?” (Ayub 2:10)
Kadangkala kita hanya mau menerima yang baik dari Tuhan dan menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan dengan berpikir bahwa seharusnya orang beriman pada Tuhan tidak menderita. Allah menginginkan orang-orang kristiani yang tidak “bermental Pak Ogah”, yang setia kepada Tuhan hanya karena “ada maunya” tetapi orang-orang beriman yang menerima penderitaan itu sebagai bentuk kasih dan kesetiaan-Nya kepada Allah, sebab “apakah saya hanya mau menerima yang baik dari Allah tetapi tidak mau menerima yang buruk?
GB.327 : 2
Doa : (Terima kasih Tuhan karena Tuhan telah memberikan kami hal-hal yang baik untuk mengucap syukur kepada-Mu dan hal-hal yang tidak baik supaya kami semakin dekat kepada Tuhan)
Source: Sabda Bina Umat