HARI MINGGU IX SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 107 : 1,2 – Berdoa
Allah Bertindak
Ulangan 9 : 1 – 3
Kitab Ulangan, berisi kisah perpisahan Musa dengan orang-orang Israel yang sedang bersiap memasuki negeri perjanjian. Mayoritas mereka adalah generasi baru yang tidak mengalami secara langsung peristiwa keluarnya Israel dari Mesir. Sebelum mamasuki negeri perjanjian, Musa menyampaikan ‘pidato perpisahannya’ dengan menceritakan tentang TUHAN yang telah melakukan banyak perkara besar dalam kehidupan dan perjalanan Israel : mulai dari Israel berada di Mesir, sampai tiba di dataran Moab. Musa mengarahkan agar orang-orang Israel berkenan membarui janji mereka kepada TUHAN. TUHAN dengan kasih-Nya tidak hanya hadir menyertai perjalanan Israel, tetapi Dia dengan kuasa-Nya bertindak melakukan berbagai perkara besar dalam sejarah umat-Nya baik di masa lalu, kini dan akan datang.
Musa berkata, ‘dengarlah, hai orang Israel’. Kata dengar di sini menunjuk kepada sesuatu yang akan mereka alami. Israel akan memasuki kehidupan baru yaitu hidup di negeri yang dijanjikan. Kehidupan baru itu ditandai dengan menyeberangi sungai Yordan. Bukan sesuatu yang mudah untuk menyeberangi sungai Yordan namun semua menjadi mungkin karena TUHAN yang Mahakuasa berjalan bersama umat-Nya. Sebelum Israel tahu apa yang akan mereka alami, TUHAN melalui Musa berfirman bahwa Israel akan berhadapan dengan bangsa yang besar dan kuat yaitu orang-orang Enak (band. Bilangan 13:33). Tidak ada yang dapat bertahan melawan orang-orang Enak. Sekalipun demikian, Musa berdasarkan pengalaman imannya percaya betul bahwa TUHAN itu Mahakuasa dan setia pada janji-Nya. TUHAN yang berjalan di depan umat-Nya menjamin kehidupan umat-Nya dengan kemenangan. Sebesar apa pun kekuatan yang akan ‘menghalangi’ perjalanan dan kehidupan umat-Nya, maka akan berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih besar dan kekal yaitu TUHAN Allah.
Firman Tuhan hari ini, mau mengingatkan Israel bahwa TIJHAN yang berkenan berjalan bersama itu adalah TIJHAN yang Mahakuasa yang setia pada janji-Nya. Karena itu Israel dan semua orang yang percaya dipanggil untuk hidup tetap setia kepada TIJHAN. Kesetiaan itu kita wujudkan dengan kesediaan memberi diri dipimpin oleh-Nya dan percaya bahwa TUHAN yang telah berkarya di dalam Yesus Kristus itu adalah TUHAN yang senantiasa bertindak dalam sejarah untuk mewujudkan damai sejahtera-Nya.
♪ GB. 107: 3
Doa : (Kami bersyukur atas semua karya-Mu dalam hidup kami yang sempurna)