Minggu Paskah
Minggu, 1 April 2018
Renungan Malam
PERJUMPAAN YANG MENGUATKAN
Yohanes 20 : 11 – 18
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” (ay.13)
Apakah yang kita rasakan bila tidak dapat menemukan orang yang kita cintai sekalipun telah tiada? Pasti ada perasaan sedih dan kecewa. Rasa penasaran di hati dan berharap orang yang kita kasihi itu baik-baik saja. Atau pun bila ia telah tiada, kita ingin melihat untuk terakhir kalinya dan memakamkannya dengan cara terhormat. Itulah yang dialami Maria ketika menemukan kenyataan bahwa mayat Yesus tidak ada di tempatnya.
Perjumpaan dengan dua malaikat tidak menyurutkan rasa penasaran mencari Yesus. Maria tetap menganggap Yesus adalah Tuhan sekalipun Ia telah wafat (ayat 14). Di tengah-tengah situasi yang tidak menentu itu, Yesus datang meneguhkan hati Maria bahwa Ia tidak diculik tetapi Ia bangkit. Maria belum sepenuhnya menyadari bahwa orang yang berbicara dengannya adalah Yesus sendiri. Pada akhirnya Maria menemukan hal yang terbaik dalam hidupnya bahwa ia mendengar Yesus sendiri bersaksi tentang kebangkitan-Nya. Perjumpaan demi perjumpaan dengan Yesus membuat Maria semakin kuat hingga ia adalah orang yang pertama kali bersaksi kepada murid-murid Yesus tentang apa yang dialaminya dalam kubur kosong.
Bagaimana dengan kita ? Apakah segala kebaikan Tuhan yang telah dialami tetap membuat kita bertahan dalam segala situasi? Membuat kita teguh berpegang pada-Nya sambil menantikan karya-Nya yang terbaik? Merayakan Paskah berarti juga merayakan kuasa kemenangan yang memberikan kelepasan atas dosa dan memberi kita pengharapan kekal di dalam Dia. Kiranya kebangkitan Kristus terus mendorong kita selalu bersyukur dan bersaksi di tengah-tengah dunia ciptaan-Nya.
Source: Sabda Bina Umat