MINGGU, 10 JUNI 2018
HARI TANPA TEMBAKAU
Renungan Pagi
GB.117 : 1,2 -Berdoa
BIJAK YANG BERHIKMAT
Lukas 7 : 36 – 40
Sambil menangis ia… membasuh kaki-Nya … dengan air matanya… menyekanya dengan rambutnya,… mencium kaki-Nya…meminyakinya dengan minyak wangi itu.
(ay.38)
“Hidup harus bijak”. Ungkapan yang bermakna bahwa cara berpikiran dan tindakan kita yang tepat baik secara langsung maupun tidak langsung tanpa memihak secara adil dan
objektif dalam situasi dan kondisi apapun. Dua sikap yang dapat kita re-nungkan dari bacaan ini antara orang Farisi yang mengundang Yesus dan seorang perempuan berdosa.
Orang Farisi yang me-ngundang Yesus tidak melakukan sebagaimana tradisi Yahudi dalam menjamu tamu. Ia tidak membasuh kaki Yesus dan memi-nyaki kaki Yesus sebagai
tamunya. Sedangkan perempuan ber-dosa itu membasahi kaki Yesus dengan air mata bahkan menye-ka dengan rambutnya serta meminyaki kaki Yesus dengan mi-nyak wangi.
Selain itu, motivasi orang Farisi mengundang Yesus hanya karena pretise – harga diri dan reputasinya dihadapan orang banyak dan Yesus. Sementara perempuan berdosa – walau
sebagai tamu yang tidak diundang, melalui perbuatannya ke-pada Yesus menandakan ia sangat mengasihi Yesus.
Dalam bertindak dan berbuat kita juga harus memiliki hikmat. Hikmat dalam menyikapi dan mengakui secara jujur keberadaan diri kita. Perempuan berdosa tersebut bertindak
bijak dari perbu-atannya kepada Yesus, namun juga berhikmat bahwa perbuat-annya itu atas penyadaran dirinya yang sungguh berdosa di hadapan Allah. Dosa tidak bisa
disembunyikan. Semakin kita menyembunyikannya, semakin membawa kita pada kematian (upah dosa adalah maut).
Bijak yang disertai hikmat (Tuhan) memberikan warna dalam tindak laku dan perbuatan kita terhadap sesama. Ada “warna” perilaku yang berbeda nampak dari diri kita:
merendahkan diri. Merendahkan diri tercermin dari setiap sendi-sendi kehidupan kita di mana pun kita berada. Dengan demikian, kita menyatakan kehendak Allah untuk menjadi
kesaksian yang baik dan benar di dunia.
GB.117 : 3,5
Doa : (Ya Tuhan, aku mau lebih bijak dalam menyikapi kehidupan ini agar ada kerendahan hati dalam diriku)
Source: Sabda Bina Umat