Minggu III Pra Paskah
Minggu, 11 Maret 2018
Renungan Pagi
ALLAH YANG BERDAULAT
Bilangan 12:1-10
“Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN…” (ayat 8)
Kecemburuan Miryam dan Harun atas apa yang Allah berikan kepada Musa adalah alasan utama untuk mengecam kepemimpinan Musa. Sementara itu, perkawinan Musa dengan Kush yang bukan perempuan Israel dipakai Miryam dan Harun sebagai pintu masuk aksi mereka. Musa berdiam diri terhadap kecaman yang mereka serukan, tetapi Allah yang melihat ke dalam hati Miryam dan Harun membela Musa (ay.6-8). Allah menghukum Miryam dengan penyakit kusta (ay.10).
Di berbagai tempat kehidupan dan tempat pekerjaan seperti: kantor, sekolah, rumah sakit, pasar, pertokoan, bahkan gereja rasa iri atau cemburu manusia terhadap sesamanya karena keberhasilan dan kesuksesan seseorang sudah menjadi hal yang lumrah dalam hidup ini. Banyak orang yang tak mampu bersaing secara sehat dan sportif dalam menggapai kesuksesan dan keberhasilan dalam hidup, justru berusaha untuk menjatuhkan kawannya, rekan sekerjanya, sahabatnya dan siapa saja yang ternyata lebih mampu dan lebih baik daripadanya. Menyebarkan cerita bohong, menyebarkan fitnah atau mengarang hal-hal buruk tentang sesamanya yang berhasil itu.
Di hari yang kudus ini, firman Tuhan menyapa kita melalui sikap Musa yang berdiam diri atau tidak membela diri di hadapan saudaranya sendiri yang telah menyerang dia. Allah yang berdaulat atas pemilihan-Nya kepada Musa, ternyata tidak membiarkan hamba-Nya, Musa, diperlakukan dengan semaunya. Allah memberi pelajaran berharga kepada Miryam dan Harun (ay.6-8), sekaligus memberi penyakit kusta kepada Miryam. Penyakit kusta yang diberikan Allah kepada Miryam bukan hanya penghukuman atas kejahatan yang dilakukan Miryam dengan mempertanyakan kedaulatan Allah, tetapi sesungguhnya juga adalah bukti bahwa Allah yang berdaulat atas kepemimpinan Musa kepada bangsa Israel. Mari jalani hidup di hari yang kudus ini dengan kesadaran penuh bahwa Allah berdaulat atas kehidupan di muka bumi ini dan Allah dapat memberi “pelajaran yang tak terduga” kepada siapa saja yang merongrong kedaulatan Allah, salah satunya adalah dengan perilaku yang menghancurkan kehidupan hamba Allah yang setia.
Source: Sabda Bina Umat