Minggu II Sesudah Epifania
Minggu, 14 Januari 2018
Renungan Malam
BENARLAH BAHWA YESUS ITU ALLAH
Yohanes 1:14-18
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya…” (ay.14)
Bagaimana kita dapat mengenal Allah, Pencipta langit dan bumi ini? Bagaimana kita dapat mengenal Allah yang menciptakan manusia di muka bumi ini? Tentu suatu hal yang mustahil untuk dapat kita lakukan. Kita hanyalah ciptaan dan Dia adalah Sang Pencipta. Karena Dia kita ada. Dia tinggi dan kudus. Kita yang hina tidak akan dapat menjangkau kekudusan-Nya. Apakah Allah membiarkan situasi demikian bagi manusia? Jika dibiarkan hidup tanpa Dia justru manusia semakin rusak. Tidak! Karena hakekat Allah adalah kasih. Ia menciptakan manusia dan dunia dengan kasih-Nya, Ia berkehendak supaya kasih-Nya tetap ada bagi manusia dan dunia. Bagaimana caranya supaya kita dapat mengenal Dia, Allah yang besar? Melalui Yesus. Hanya melalui Yesus. Kesaksian Yohanes, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”. Melalui Yesus kita dapat mengenal Allah. Melalui Yesus kita dapat berjumpa dengan Allah. Hanya melalui Yesus saja kita dapat mengerti segala pekerjaan yang sudah, sedang dan akan dilakukan Allah.
Yohanes juga bersaksi, “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya”. Ini adalah suatu kebenaran mutlak. Melalui Yesus saja kita dapat menyapa Allah yang tidak terjangkau, baik oleh pikiran, hati bahkan tenaga kita. Hanya melalui Yesus saja maka kita dapat melihat secara jelas apa yang menjadi rancangan dan rencana Tuhan bagi hidup kita dan masa depan kehidupan kita. Apakah kita dapat menemukan cara lain untuk dapat mengenal Allah? Jika itu di luar Yesus, tidak! Jika demikian mengapa hidup kita masih mempertanyakan tentang kemahakuasaan Yesus? Bagi orang percaya, Dia-lah Allah kita. Maka hidup orang percaya bukan sedang mempertanyakan kemahakuasaan Allah yang mau menjangkau manusia melalui Manusia Yesus tetapi hidup orang percaya sedang menyaksikan bahwa benarlah Yesus itu Allah.
Source: Sabda Bina Umat