HARI MINGGU XX SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 10 : 1 – Berdoa
Ibrani 1 : 5 – 14
Derajat Tertinggi Anak Allah
Orang-orang Ibrani tidak jarang bertumpu pada penampilan malaikat sebagai utusan yang menyampaikan firman Tuhan, selain para nabi (Luk. 1 : 26; Kej.22 : 11, 12). Malaikat dinyatakan sebagai ‘roh-roh yang melayani maupun yang diutus’ (14). Sekalipun malaikat dekat dengan Tuhan dan mengemban kuasa ilahi, namun mereka tidak pernah disebut ‘Anak Allah’. Hanya Yesus yang disebut Anak Allah. Setinggi-tingginya derajat rohani malaikat, mereka tidak memiliki kedudukan seperti Yesus yang memancarkan ‘wujud Allah’ dan duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar (ay.3, 13).
Banyak orang masih sulit memahami dan meyakini, bahwa Allah mempunyai Anak yang mengemban kuasa ilahi yang luar biasa. Hal itu bahkan dianggap sebagai hujatan kepada Allah (lih. Mat.26:63-65). Pada masa kini banyak orang yang menganggap Yesus manusia biasa saja, sekalipun Dia memiliki karunia ilahi. Mereka tetap saja memandang Yesus sebagai anak Bunda Maria yang disalibkan. Di atas salib-Nya tertulis INRI yang berarti Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi (Mat-27:37). Tulisan itu merupakan olok-olokan terhadap Yesus.
Orang lebih dapat menerima seorang penguasa sebagai ‘yang ilahi’ seperti pandangan terhadap kaisar Romawi daripada Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah. Manusia bahkan cenderung mengagungkan berhala buatan tangannya (termasuk uang) atau dirinya sendiri daripada menyembah Yesus Anak Allah. Padahal semua malaikat Allah saja, diperintahkan-Nya untuk menyembah Yesus (ay.6). Karena itu, perhatikan perintah pertama dan kedua dari Kesepuluh Firman, agar kita jangan terikut arus dunia. Yakinlah, bahwa Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa di surga dan di bumi. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yoh.20:29).
♪ KJ. 10 : 2
Doa : (Terpujilah Anak Allah, yang walaupun Mahatinggi, berkenan turun ke bumi menjadi satu-satunya Juruselamat. Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup)