HARI MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA
KJ.440: 1,2 – Berdoa
IMAN YANG TERUJI
Yakobus1 :12 – 18
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan ….. .. (ay. 12)
Menurut rasul Yakobus, kebahagiaan akan menjadi bagian dari orang yang bertahan dalam pencobaan, karena mereka akan disebut sebagai orang yang tahan uji dan ada “penghargaan” bagi mereka untuk itu, bagi mereka setia dan tetap mengasihi Yesus (ayat 12).
Rasul Yakobus menyatakan hal ini dalam rangka meneguhkan semangat orang-orang Yahudi yang tengah menderita karena berbagai pencobaan yang berat, Pencobaan yang berat itu harus dipandang dan dihayati sebagai penguji iman untuk tetap percaya kepada Yesus, yang pengikut-Nya sangat dibenci oleh para petinggi agama Yahudi kala itu.
Sering terjadi salah mengerti dalam diri para pengikut Kristus bahwa “mahkota kehidupan”, simbol kemenangan itu diperoleh diawal, bukan diakhir. Pengertian yang keliru perihal sifat iman yang menyelamatkan itu. Keselamatan yang Yesus anugerahkan kepada orang percaya itu tidak berarti membuat pengikut-Nya bebas dari pelbagai tantangan dan cobaan hidup. Justru di tengah pelbagai tantangan dan cobaan itulah maka iman para pengikut Yesus diuji. Seperti di dunia pendidikan, hanya mereka yang mengikuti ujian yang akan lulus.
Demikianlah kita belajar dari Firman hari ini bahwa melalui berbagai ujian dan pencobaan, kita dibina, dibentuk dan dijadikan Tuhan sebagai pribadi Kristen yang tangguh. Itulah model hidup beriman kepada Yesus yang realistis, karena memang itulah realita kehidupan sosial dan politik yang ada di sekitar kehidupan orang percaya pada masa lalu, maupun masa kini dan sampai kapanpun. Kita diajar untuk menjadi sosok beriman yang tegar menghadapi realitas. Jangan mundur, jangan takut dan jangan melarikan diri, melainkan tetap bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus. Hanya dengan begitu kita akan menjadi pribadi dengan iman yang teruji.
GB.254:1,2
Doa : (Kami berserah sepenuhnya pada pertolongan-Mu agar kami tahan uji ketika tantangan datang sehingga kami hidup dalam damai sejahtera Allah)
Source: Sabda Bina Umat