MINGGU, 29 JULI 2018
Renungan Malam
KJ.406 : 1 – Berdoa
KEADILAN VERSI TUHAN DAN VERSI MANUSIA
Yeremia 17:9-10
“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji bathin…” (ay.10a)
Dalam rangka menghindarkan diri dan menjadi tergugat suatu kasus korupsi, seorang pejabat meminta diadakan sidang praperadilan untuk membatalkan sidang tersebut. Melalui sidang praperadiian itu, pejabat tersebut dibebaskan karena tuduhan yang dikenakan kepada sang pejabat dalam sidang perkara korupsi itu oleh hakim sidang pra-peradilan dinyatakan tidak benar. Akibatnya, sang pejabat itu bebas dari proses peradiian yang akan dijalaninya. Namun melalui prosedur yang lain, sang pejabat itu tidak bisa melarikan diri dan akhimya bisa disidang juga. Keadilan dengan cara seperti itu ditentukan oleh prosedur atau tata cara. ltu cara manusia memberlakukan keadilan.
Cara Tuhan memberlakukan keadilan berbeda. Tuhan tidak melihat prosedur atau tata cara. Bukan pula pada rumusan keadilan dalam wujud peraturan, akan tetapi pada niat hati. Itulah yang nabi Yeremia sampaikan kepada bangsa Yehuda. Bangsa Yahuda masih tetap bangsa yang taat pada Tuhan. Mereka tetap melakukan kewajiban-kewajiban ibadah mereka di bait suci. Mereka adalah bangsa yang menganggap diri sebagai umat Tuhan. Dalam ayat 9 dikatakan bahwa dalam segala kataatan beribadah mereka kepada Tuhan, nabi mengeritik kelicikan hati mereka dalam ibadah-ibadah mereka. Mereka menutupi kejahatan mereka kepada sesama dengan berbagai kegiatan beribadah. Prosedur mereka penuhi, tetapi hati rnereka tetap licik. Tuhan tahu hati mereka, sehingga Tuhan menghukum Yehuda dengan pembuangan ke Babel.
Keadilan Tuhan tidak bisa diarahkan dan direalisasikan oleh manusia lewat prosedur yang manusia jalani. Tuhan menilai hati manusia. ltulah sebabnya dalam Injil Matius, Tuhan Yesus mengkritik perilaku kehidupan para ahli Taurat dan orang Parisi yang hanya melakukan Taurat sebagai ketaatan mereka kepada Tuhan tapi tidak sampai ke hati mereka.
KJ.406:2
Doa: (Mampukan kami taat kepada Tuhan mulai dari hati kami, ya Tuhan)
Source: Sabda Bina Umat