Minggu I Sesudah Epifania
RABU, 10 JANUARI 2018
Renungan Pagi
BERKAT YANG MEMBAWA KEPASTIAN
Rut 1:1-14
“kiranya atas karunia Tuhan, kamu mendapat tempat perlindungan…” (ay.9)
Rut (=teman perempuan) menceritakan kehadiran Allah di dalam pengalaman hidup kedua mertuanya yaitu Naomi (=manisku) dan Elimelekh (=Allahku adalah raja). Cerita ini merupakan kesaksian seorang perempuan asing yang belajar mengenal Allah melalui keluarga mertuanya. Walau keluarga itu penuh derita tetapi Rut berjumpa dengan Allah melalui perjuangan dan ketabahan mereka. Bencana kelaparan yang terjadi di Yehuda mendorong mereka untuk mengadu nasib di rantau. Berjumpalah Orpa dan Rut dengan anak-anak lelaki keluarga pendatang dari Betlehem itu. Derita kembali menimpa keluarga ini dengan meninggalnya Elimelek dan kedua putranya. Maka tinggallah 3 (tiga) orang janda yang melanjutkan perjuangan.
Kabar pulihnya ekonomi di Yehuda mendorong ketiganya kembali ke Betlehem. Dialog yang mengharukan terjadi. Sebelum menyeberang Yordan, Naomi memberkati kedua menantunya (ayat 8-10). Berkat yang diucapkan Naomi merupakan kepastian bahwa Allah menyertai kedua anak mantunya. Kepastian ini merupakan modal untuk bangkit dan berjuang meraih masa depan. Dengan berkat itu Orpa bersedia pulang ke rumah keluarganya. Sebaliknya, Rut mengambil keputusan untuk mengikuti Naomi, mertuanya.
Berkat adalah pernyataan rahmat Allah yang mengkuduskan seseorang untuk diutus dalam rangka menyatakan rahmat kepada sesama. Di dalam Perjanjian Baru, berkat merupakan karunia Kristus yang disampaikan kepada para murid atau pengikut-Nya (Markus 14:22; Lukas 24:50). Jadi berkat merupakan tanda kehadiran Tuhan sendiri yang menyertai orang percaya. Rut menjadi teladan bagi kita. Berkat Tuhan yang menjadi pegangan hidup untuk berjuang di jalan Tuhan.
Source: Sabda Bina Umat