MINGGU XIII SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 427 : 1 – Berdoa
Kidung Agung 2: 16-17
Mencintai Dengan Tulus
Satu arah. Cinta sejati antara pasangan kekasih yang menyinta dengan tulus selalu saling berbalas; sama-sama saling mengakui dan saling mengungkapkan cintanya terhadap pasangannya dalam setiap situasi. Ketika mereka terpisah dan berjauhan, tidak hilang dan lenyap cinta kasihnya. Sebaliknya, tetap terjaga, hidup dan tumbuh mekar di tengah berbagai tantangan, seperti bunga lily (bunga bakung) yang hidup di lembah dan di antara duri-duri. Cinta kasih seperti itu disebut cinta kasih yang tulus karena perbuatan mereka sesuai dengan perkataan cinta kasih yang mereka ucapkan.
Cinta kasih bukan hanya sebatas kata dan ungkapan, melainkan sebuah akta dan tindakan. Saling mengungkapkan dan mempraktekkan cinta kasih dalam kehidupan keluarga adalah sangat penting. Cinta kasih adalah landasan kehidupan rumah tangga. Bukankah terbentuknya sebuah keluarga diawali oleh ungkapan cinta kasih antara kedua insan yang saling menerima dan saling memiliki? Oleh sebab itu setiap keluarga pasti memiliki keistimewaan tersendiri untuk mengkomunikasikan dan mengimplementasikan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari; apa dan bagaimana pun situasinya.
Ketika kondisi keluarga berada dalam situasi tantangan dan pergumulan, janganlah kendor atau padam cinta kasih. Ingatlah pada teladan Tuhan Yesus yang mengajarkan cinta kasih yang tulus (kasih ‘agape’). Meskipun la ditolak dan dihina manusia, namun kematian-Nya di kayu salib telah menyelamatkan umat manusia, termasuk yang menolak-Nya. ltulah teladan cinta sejati yang tulus dan penuh kerendahan hati. Jika landasan kehidupan keluarga adalah kasih dari Tuhan Yesus Kristus maka berbagai tantangan kehidupan akan mampu diatasi.
♪ KJ. 427 : 3
Doa : (Bapa kami yang di sorga, kami bersyukur atas cinta kasih-Mu yang telah menyelamatkan kami melalui Putra Tunggal-Mu Tuhan Yesus Kristus)