MINGGU XX SES. PENTAKOSTA
RABU, 25 OKTOBER 2017
Renungan Pagi
KJ.17 : 1,2-Berdoa
MAKNA IBADAH PAGI DAN PETANG
1 Tawarikh 16:37-43
supaya pagi dan petang tetap dipersembahkan korban bakaran kepada TUHAN di atas mezbah korban bakaran, dan supaya dikerjakan segala yang tertulis dalam Taurat TUHAN yang diperintahkan-Nya kepada orang Israel (ay.40)/
Apa sebetulnya makna ibadah dipagi hari dan petang hari? Apa ada perbedaan? Sebenarnya tidak ada perbedaan antara ibadah-ibadah itu. Persoalannya ialah cara apa dan sikap serta makna kasih dari orang-orang yang melaksanakan ibadah di depan Tuhan Allah karena Tuhan menilai hati kita semua. Meskipun Daud telah pulang dan meninggalkan imam Zadok dan saudara-saudara sepuaknya di kota Gibeon, mereka harus tetap melaksanakan ibadah pagi dan petang.
Mereka harus tetap mempersembahkan korban-korban di hadapan Tuhan. ltu adalah wejangan dan pesan. Tujuannya ialah supaya tetap ada komunikasi dengan Tuhan Allah dan tidak boleh terputus. Orang melaksanakan ibadah di pagi hari dengan tujuan meneruskan anugerah Tuhan sebelum menyangkut sesuatu pekerjaan. Karena betapa penting kita meminta penyertaan Tuhan dalam tugas-tugas kita yang akan kita mulai di hari itu, menjaga relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama untuk tugas-tugas sesuai dengan panggilan kita masing-masing.
Betapa tidak karena banyak tandanya yang bisa terjadi di pagi hari, kesulitan-kesulitan bahkan ancaman terhadap hidup dan kerja. Perjuangan hidup akan tetap lancar ketika di malam hari tersedia waktu untuk beribadah. Perjuangan bukan saja untuk jasmani, tetapi juga untuk hidup rohani. Kita mohon kekuatan Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan kita baik di pagi hari maupun di malam hari.
Hendaknya dengan hikmat Kristus kita diperkenankan beribadah sambil mengajar sesuatu yang lain, menunggu seorang akan yang lain mengucap syukur kepada Allah di dalam hati masing-masing.
KJ.17:3
Doa : (Ya Allah terangilah kami dengan hikmat surgawi-Mu dan kami mampu serta tetap setia ucapkan syukur dalam setiap ibadah-ibadah kami)
Source: Sabda Bina Umat