MINGGU XXVI SES. PENTAKOSTA
KJ.450: 1 – Berdoa
HIDUP MENYENANGKAN HATI TUHAN
1 Petrus 2: 11-17
Milikilah cara hidup yang baik… supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan AIlah…(ay.12).
Manusia tercipta sempurna diantara semua ciptaan lain, dan Tuhan melihat bahwa semuanya itu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Ituah tujuan manusia diciptakan, yaitu untuk melanjutkan kebaikan Tuhan atas semua ciptaan yang diserahkan kepada manusia untuk dikelola. Sayangnya, dosa merusak tujuan Allah yang berkehendak mencipta manusia demi kebaikan. Yang kemudian muncul dalam diri manusia adalah egoisme, keserakahan, kejahatan, keangkuhan, ketidakpedulian, serta pemuasan nafsu diri.
Nasihat Rasul Petrus dalam bacaan ini mengajak umat ayat 11-12 “menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa, … milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi Sampai hari ini (zaman sekarang) kita digoda untuk takluk pada “penjajahan-penjajahan modern”. Gadget misalnya merupakan tantangan dan godaan kita sekarang. Ada yang tidak bisa lepas dari gadget, gelisah, resah dan takut ketinggalanl Dan kalau sudah seperti itu, jangan-jangan kita sepertinya sedang dijajah. Kapan kita akan maju, kalau kerja kita cuma mengkritik, baiktentang pemerintahan, bahkan di gereja pun seperti itu. Semua selalu salah; tidak ada yang benar. Idealnya, kita saling mendukung; dukunglah program-programnya; juga para pelayannya. Carilah selalu cara hidup yang benar! Kalau mau mengkritik, ya kritiklah dengan bijak. Berikan juga alternatif solusi dan berjuang bersama-sama menggapai apa yang diimpikan bersama.
Lalu pada ayat 16 kita diingatkan bahwa hidup kita ini adalah hidup sebagai hamba Allah! Kalau hidup sebagai hamba Allah, tujuan kita cuma satu, yaitu kita mau menyenangkan selalu hati tuan kita, yaitu Tuhan Yesus sendiri.
KJ.450:5
Doa : (Ya Tuhan lihatlah kehidupan kami agar kami selalu mencari solusi dan hidup yang menyenangkan hati Tuhan)
Source: Sabda Bina Umat