MINGGU VIII SESUDAH PENTAKOSTA
♪ KJ. 410 : 1 – Berdoa
TETAP SETIA
Yosua 24 : 29-33
Umat Israel telah berdiam di tanah milik pusakanya dengan tenteram. Mereka tetap memegang perjanjian itu dengan setia. Mereka tetap mempertahankan sikap beribadah kepada Allah Israel dengan setia selama masa kepemimpinan Yosua, bahkan sesudah masa Yosua. Catatan penulis kitab ini dalam ay. 29-33 menunjukkan bahwa sikap setia umat Israel kepada Allah terus terjaga selama para tua-tua dan pemimpin-pemimpin Israel mengarahkan, membimbing dan memimpin mereka (ay. 31). Walaupun Yosua telah tiada, namun sikap umat tetap setia pada Tuhan Allah. Hal itu tentu merupakan teladan iman yang telah ditunjukkan Yosua semasa ia hidup kepada segenap umat Israel.
Yosua mencapai usia 110 tahun. Ia kemudian dikebumikan di Timnat-Serah di pegunungan Efraim. Setelah itu, Eleazar bin Harun (anak ketiga dari imam Harun (Kel 6:22) pun meninggal dunia dan dimakamkan di tanah pusakanya. Kedua orang itu adalah tokoh-tokoh penting dalam menentukan kehidupan beriman orang Israel agar mereka hanya percaya satu Tuhan, Allah Israel. Hanya kepada-Nya lah umat beribadah dan menyembah. Di perikop akhir Kitab Yosua ini juga dikisahkan kalau tulang-tulang Yusuf dikuburkan di tanah pusakanya.
Ketiga nama orang yang disebutkan di sini semasa hidup mereka mencerminkan sikap setia kepada Tuhan Allah dan percaya akan janji-Nya. Akhirnya mereka memperoleh apa yang mereka yakini dan keturunan mereka turut menikmati apa yang pernah Tuhan nyatakan kepada mereka. Hendaklah kita pun mengikuti teladan iman para tokoh Alkitab ini. Sikap setia mereka berbuahkan sukacita iman. Kiranya kita yang setia pada Tuhan Yesus dan mempercayai janji-janji-Nya akan memperoleh bagian terbaik, baik untuk diri kita maupun bersama keluarga. Amin.
♪ KJ. 466a : 1, 2
Doa : (Ya Bapa, mohon teguhkanlah hati kami agar selalu setia kepada-Mu dan percaya akan janji-Mu yang indah)