Minggu VI Sesudah Epifania
Sabtu, 17 Februari 2018
Renungan Pagi
BERNYANYI BERSAMA ALAM SEMESTA
Keluaran 15:1-11
“Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur…” (ayat 1b)
Seorang penulis ternama Paulo Coelho pernah mengatakan demikian, ketika kita mengharapkan sesuatu yang baik sebetulnya seluruh alam semesta akan menyatu membantu anda mewujudkannya. Di dalam kalimat di atas terkandung sebuah pemahaman bahwa sebagai sesama penghuni semesta, manusia memang semestinya membangun kebersamaan yang harmonis dengan alam. Alasannya, karena Tuhan, Sang Pencipta dapat bekerja dalam kehidupan manusia melalui alam semesta. Teks hari ini menunjukkan hal tersebut. Ucapan syukur yang dinyanyikan Musa bersama dengan umat Israel memperlihatkan dengan jelas bahwa kebesaran Tuhan melahirkan syukur atas alam ciptaan-Nya. Hal ini tentu berbeda dengan tradisi Mesir yang sebelumnya akrab dengan bangsa Israel. Bagi orang Mesir, alam dihargai karena dianggap memiliki kekuatan untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sebagai contoh, bangsa Mesir sangat mengagungkan Dewa Ra, Dewa Matahari dengan harapan mereka akan mendapat berkat dalam kehidupan melalui penyembahan tersebut. Ini tentu berbeda ketika Musa mengajak bangsa Israel memahami bahwa pengakuan akan Tuhan sebagai Pencipta teruslah ada di balik kehidupan yang selaras dengan alam. Dengan demikian, kasih kita pada sesama ciptaan bukan lagi kasih yang mengharap jasa dan keuntungan diri. Hal ini berbahaya karena bisa mengarah ke eksploitasi alam demi memuaskan keserakahan manusia. Kasih kita pada alam adalah bagian dari kasih kita pada Tuhan. Dengan demikian, kasih yang tersebar tanpa pamrih pada alam semesta membuat hidup ini semakin indah dan dipenuhi dengan syukur sebagaimana yang dinyatakan Musa dan bangsa Israel. Sudahkah kita menyanyi dalam syukur atas kebesaran Tuhan bagi alam ciptaan-Nya? Ataukah nyanyian kita justru membuat alam meratap karena kita terus-menerus berupaya mengeruk keuntungan dari alam di sekitar kita? Semoga kita dan alam semesta sama-sama menyanyi dan nama Tuhan terus dimuliakan. Haleluya!
Source: Sabda Bina Umat