MINGGU XV SES. PENTAKOSTA
♪ GB.257 : 1 – Berdoa
Amsal 17 : 27-28
Bijak Dan Matang Secara Emosional
Proses belajar yang dijalani oleh manusia tidak saja membawanya untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan informasi yang diterimanya. Tetapi sesuai dengan perkembangan diri tiap orang, ia akan menunjukan tingkat kematangan yang tercermin dalam perilakunya. Orang menyebutkannya cerdas atau matang secara emosional. Dalam diri orang seperti ini, mereka tidak mudah meledak atau terpancing emosinya atau terganggu dengan komentar negatif yang diarahkan kepadanya. Mereka sangat menghormati perbedaan sehingga selalu berpikir matang sebelum bertindak.
Bacaan saat ini berisikan nasihat yang menunjukan perilaku seseorang yang matang secara emosional. Dikatakan bahwa “Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin” (ayat 27). Orang seperti ini disebut sebagai orang bijak. Mereka akan sangat berhati-hati dalam berbicara. Mereka suka berpikir apakah yang diucapkan ini dapat membangun orang Iain atau tidak. Mereka tidak akan membesar-besarkan perkataan mereka, sebab menyadari bahwa setiap kata yang dikeluarkan haruslah dapat dipertanggungjawabkan. Mereka sangat tenang atau berkepala dingin.
Yakobus juga menasihatkan agar cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah. Nasihat ini menjadi penting bagi umat Allah agar merekapun memiliki kematangan secara emosional. Oleh karena itu pikirkan apa yang akan diucapkan dan jangan terburu-buru dalam perkataan kita. Sebab terlanjur dalam berkata-kata yang tidak membangun akan menyakitkan hati sesama dan dapat menimbulkan pertengkaran. Jalanilah waktu peristirahatan kita dengan bertanya pada diri sendiri, apakah hari yang telah berlalu, perilaku kita belum mencerminkan kematangan emosional. Mintalah kiranya Tuhan sumber hikmat membentuk diri kita sebagai orang yang matang secara emosional.
♪ GB.257 : 2
Doa : (Tuhan, anugerahkan kami pendendalian diri supaya kami menjadi bijaksana)