Minggu II Sesudah Paskah
Sabtu, 21 April 2018
Renungan Malam
MEMBERKATI PEREMPUAN YANG BERJASA
(Hakim-Hakim 5 : 24 – 31)
“orang yang mengasihi-Nya, bagaikan matahari terbit dalam kemegahan…” (ay.31b)
Bagian ini secara khusus berbicara tentang Yael (=kambing liar di pegunungan). Nama yang kurang tepat untuk menggambarkan kelembutan seorang perempuan. Apalah arti sebuah nama bila peranannya terbalik dari pengertian nama yang disandangnya. Debora dan Barak memuji Yael. Walaupun Barak sebagai pangl ima perang yang gagal menewaskan lawannya, tetapi ia berbesar hati. Sungguh Barak menunjukan diri sebagai seorang yang rendah hati. Malah pada waktu Debora mengingatkan bahwa Sisera tidak akan mati di tangannya, namun hal itu tidak membuat tekadnya luruh. Sebaliknya duet Debora-Barak nampak jelas memuji-muji Yael dengan caranya menghabisi Sisera.Berkat diminta dari Tuhan untuk Yael. Dari Tuhan yang sama yang telah memakai Yael, Debora dan Barak memberkati Yael dan keluarganya. Nyanyian ini menampilkan sosok ibunda dari Yael yang bertanya-tanya, apa gerangan yang terjadi dengan Sisera dan kereta-keretanya. Lalu dijawab dengan ejekan oleh dayang yang bijak: “bukankah Sisera dan tentaranya sedang membagi-bagi jarahan yaitu para gadis, kain berwarna, kain sulaman dan salendang leher? Maka ber¬tekuklah musuh-musuh yang melawan Tuhan.”
Syair ini mencerm inkan kegembiraan menyambut suasana damai selama 40 tahun. Pujian yang merupakan ungkapan iman kepada Tuhan. Bahwa Allah itu sungguh baik.
Source: Sabda Bina Umat