Minggu II Sesudah Paskah
Sabtu, 21 April 2018
Renungan Pagi
BERNYANYI BAGI TUHAN
(Hakim-Hakim 5 : 1 – 23)
“Tuhan, ketika Engkau bergerak dari Seir…bergoncanglah bumi…” (ay.4)
Nyanyian ini dilantunkan oleh Debora dan Barak. Peristiwa penyerangan terhadap Raja Kanaan Yabin dan panglimanya Sisero dikemas di dalam syair dan lagu. Pada masa itu, kemenangan perang selalu disambut dengan nyanyian sukacita. Di dalamnya bukan Debora dan Barak yang ditonjolkan tetapi Tuhan dan malaikat atau utusan-Nya. Pujian ini diawali dengan kesediaan para pahlawa’n Israel yang dengan sukarela membaktikan diri (ay.3). Laiu dilanjutkan dengan ajakan kepada para raja dan pemuka¬pemuka menyaksikan kemenangan israel yang dilakukan Tuhan (ay.4,5). Tetapi ada pengakuan atas masa derita lsrael yang ditindas dan penduduk Israel diam saja bahkan mem ilih dan menyembah allah lain (ay.6-8). Kemudian Debora dan Barak mengarahkan perhatiannya yang dengan bangga menyebut para panglima, para sukarelawan, para bangsawan dan. sem ua orang yang men-ceritakan dan menyanyikan keagungan Tuhan (ay.9-15). Tetapi nyanyian ini mengkritik pula suku-suku Israel yang hanya ber-pangku-tangan (ay. 16-17), namun aci) juga yang berperangdengan perkasa (ay.18-1 9).
Nyanyian ini akhirnya mengagungkan Tuhan yang berperang melalui bintang-bintang dan sungai serta hujan badai dan Firman yang disampaikan malaekat.Menyanyi tidak hanya memuji Tuhan tetapi sambil memberitakan Firman melalui syair dan lagu. Bukan perbuatan manusia tetapi perbuatan Tuhan.
Source: Sabda Bina Umat