GB.9:1,4 – Berdoa
TAHU BERTERIMAKASIH
Mikha 6:1-5
“Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu?” (ay.3a)
Ketika Denzel Washington menerima piala Oscar pada tahun 2002 untuk peran terbaiknya, perkataan awalnya adalah “God is good. God is great. God is great….” Setelah itu ia mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja, sahabat dan keluarganya. Kalau bangsa Israel dalam pandangan Nabi Mikha, berbeda.
Tuhan membuka ruang pengadilan bagi bangsa Israel; menyilakan bangsa Israel menyampaikan gugatannya pada Tuhan. Demikian juga Tuhan menyampaikan gugatan-Nya atas Israel. Gunung dan bukit berperan sebagai saksi yang telah melihat perbuatan Tuhan. Ruang pengadilan ini dibuka, karena sikap bimbang bangsa Israel kepada Tuhan.
Dalam pandangan Tuhan, bangsa Israel merasa tidak puas dengan tindakan Tuhan; “Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu?” Tuhan meminta bangsa Israel menunjukkan kesalahan-Nya, sehingga mereka berpaling dari Tuhan. Padahal selama ini Tuhan memegang perjanjian yang telah dibuat-Nya; Tuhan adalah Allah bagi Israel dan Israel adalah umat-Nya. Tindakan Tuhan mulai dari peristiwa pembebasan dari Mesir, pengutusan Musa, berkat dari Bileam, hingga peristiwa penghukuman di Sitim adalah wujud penggenapan perjanjian-Nya. Seharusnya bangsa Israel mengingat bahwa penghukuman di Sitim disebabkan oleh ketertarikan bangsa Israel pada Baal Peor. Saat itu ada 24.000 orang yang terkena tulah dari Tuhan.
Ada banyak orang yang tidak melihat bahkan tidak mengakui peran serta orang lain dalam keberhasilan hidupnya. Bukannya berterima kasih penuh syukur, malah menganggap semua keberhasilan adalah usahanya. Bahkan, tidak sedikit orang yang melupakan Tuhan ketika bersukacita atas keberhasilannya. Sisi keangkuhan terlihat ketika seseorang melupakan peranan baik Tuhan, maupun sesamanya dalam mencapai keberhasilan. Hidup harus dipenuhi terima kasih dan syukur kepada sesama dan terlebih lagi kepada Tuhan.
GB.373
Doa : (Tuhan, ingatkan kami untuk selalu bersyukur dalam hidup ini dan tidak melupakan segenap tindakan kasih-Mu pada kami)
Source: Sabda Bina Umat