Minggu V Pra Paskah
Sabtu, 3 Maret 2018
Renungan Malam
REKONSILIASI
Amos 1:11-12
“… Aku akan melepas api ke dalam Teman, sehingga puri Bozra dimakan habis” (ayat 12)
Hubungan bangsa Israel dengan bangsa Edom memiliki latar belakang yang panjang. Permusuhan kedua bangsa itu adalah cerminan persaingan antara Yakub dan Esau (Kej. 25:25-30). Edom adalah keturunan Esau yang gagah, kuat, tetapi ceroboh meremehkan hak kesulungan. Israel adalah keturunan Yakub yang lebih muda, kecil, tetapi lihai mengambil keuntungan dari kecerobohan saudaranya. Agaknya bangsa Edom tetap menyimpan akar pahit penipuan Yakub terhadap Esau. Oleh karena itu Edom mengenyampingkan kesadaran tentang asal mereka dari dua saudara kembar. Sikap Edom terhadap Israel digambarkan Amos dengan kata-kata: “Ia mengejar saudaranya dengan pedang” (bnd. Bil. 20:17-21; 2 Taw.21:8-10; 2 Raj. 8:20-22). Oleh karena itu Allah mendatangkan Api penghukuman bagi Edom, alias Teman, alias Bozra (bnd. Yer. 49:7. 20. 22; Ob. 1:8, Hab.3:3).
Allah sangat membenci dosa penganiayaan, tindakan-tindakan bengis yang tidak berperikemanusiaan dan tanpa belas kasihan sama sekali. Semua melanggar nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan karakter Allah yaitu: baik, benar, kasih dan adil. Allah tidak berkenan pada mereka yang menyimpan dendam kesumat. Ia murka terhadap mereka yang mewariskan kebencian turun-temurun. Siapapun yang terus membakar pertentangan dan perselisihan demi menangguk keuntungan di baliknya akan ditimpa hukuman-Nya. Dengan kata lain Allah menghendaki rekonsiliasi. Pemulihan hubungan harmonis. Allah memberkati setiap orang yang hidup dalam persaudaraan yang rukun (Maz. 33).
Source: Sabda Bina Umat