MINGGU IV PRAPASKAH
KJ.434 : 1 – Berdoa
BUKAN PUJIAN, TAPI TEGURAN
1 Korintus 11:17-22
“…memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji” (ay.22)
Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi, memberi pujian yang salah akan menjadi kesalahan yang lebih besar. Demikian juga dengan teguran yang tidak tepat akan berujung hilangnya kreatifitas. Berita yang didengar Paulus adalah perjamuan yang pelaksanaannya tidak benar.
Suasana perjamuan yang seharusnya penuh kehangatan kini berubah menjadi persaingan. Makanan siapakah yang nampak lebih sedap dan hal ini terjadi dalam ibadah yang didalamnya dilaksanakan perjamuan. Ibadah yang seharusnya menumbuhkan solidaritas diantara umat justru menjadi pameran kesombongan yang merendahkan inti dari persekutuan. Perilaku seperti inilah yang ditegur oleh Paulus, sebab jika diteruskan pasti berujung pada keburukan (ay.17). Perjamuan kasih yang seharusnya menjunjung kasih justru kehilangan kasih melalui perilaku yang tidak baik.
Nasihat Paulus ini tetap relevan dengan masa kini agar ibadah yang dilaksanakan dapat mendatangkan kebaikan. Hal ini penting agar persekutuan yang beribadah dapat terhindar dari perilaku pemujaan diri. Ibadah di gereja menjadi hambar ketika dalam kehidupan setiap hari ibadah tidak diberlakukan. Artinya, ibadah yang berlangsung dalam suasana gembira perlu dinyatakan dalam kegembiraan bersama keluarga, kegembiraan bersama karyawan, kegembiraan dalam persekutuan. Hal ini penting agar saat berhadapan dengan kesombongan dunia, maka warga jemaat tetap mampu bertahan dengan nilai-nilai yang mengusung kasih.
KJ.434 : 2
Doa : (Tuhan, ajarlah kami untuk selalu menegur dengan cara yang tepat)
Source: Sabda Bina Umat