Minggu Paskah
Sabtu, 7 April 2018
Renungan Malam
KASIH KARUNIA ALLAH
1 Korintus 15 : 10 – 11
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. ….. (ay. 10)
Ada seorang pelukis yang mencari objek bagi lukisannya. Suatu saat ia bertemu pengemis mabuk dan tidak terurus. Kendati wajahnya kotor dan berjenggot, pelukis itu melukis si pengemis. Setelah selesai, ia menunjukkan karyanya: “Lihatlah ini potret diri anda”. Namun pengemis itu berkata, “Maaf orang yang dalam lukisan itu bukan saya. Lihatlah saya lebih jelas. Saya kotor dan tak terurus. Sedangkan orang yang dalam lukisan anda sangat rapi dan bersih”. Pelukis itu lalu berkata: “Tetapi anda dapat menjadi seperti orang dalam lukisan saya ini. Anda dapat menjadi bersih dan rapi asalkan anda mau. Anda dapat berubah”.
Setiap kita dapat diubah dan dipakai Tuhan. Paulus mengerti kebenaran ini. Ia tetap sadar status masa lalunya dan tetap ber-syukur bahwa ia diselamatkan bahkan dipilih melakukan pekerjaan mulia. Tanpa Tuhan, kita bukanlah apa-apa. Kita se-karang hidup oleh karena kasih karunia-Nya. Paulus menyadari hal ini : “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah seba-gaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianu-gerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” (1 Ko-rintus 15:10).
Kita tidak perlu merasa rendah diri dan tidak sanggup melakukan pekerjaan Tuhan. Ingatlah bahwa mereka yang dipilih Tuhan selama ini adalah orang-orang biasa yang sama seperti kita juga. Mereka mempunyai kelemahan dan keter-batasan, tetapi di tangan Tuhan mereka diubahkan secara luar biasa. Seringkali pertanyaan, bukanlah kita bisa atau tidak, tetapi apakah kita mau atau tidak. Jika kita katakan mau atau bersedia, maka kasih karunia-Nya akan menolong kita dalam tugas bagi kemuliaan Allah.
Source: Sabda Bina Umat