MINGGU VIII SESUDAH EPIFANIA
KJ.356:1 – Berdoa
JANJI WAJIB DIPENUHI
Yosua 2:17-21
Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami (ay 20).
Sebelum mereka (Rahab dan kedua pengintai) berpisah, maka kedua pengintai itu berpesan kepada Rahab: 1) agar dia memasang tanda di rumahnya, yaitu benang kirmizi yang diikatkan di jendela rumahnya, 2) agar seluruh anggota keluarga berada di dalam rumah saat terjadi penyerbuan, dan 3) agar Rahab merahasiakan peristiwa ini. Mereka mengingatkan Rahab bahwa jika dia tidak melakukan pesan itu, maka mereka bebas dari akibat janji mereka kepada Rahab, yaitu, janji untuk melindungi Rahab dan seluruh anggota keluarganya pada saat penyerbuan kelak. Dan Rahab berjanji akan melakukan pesan kedua pengintai itu.
Kedua pengintai itu berjanji akan melindungi Rahab dan keluarganya jika terjadi penyerbuan (ay. 14) dan Rahab berjanji akan melakukan tiga pesan pengintai itu. Apakah arti janji itu, sehingga begitu pentingnya orang diminta untuk berjanji? Berjanji sama maknanya dengan bersumpah. Jika berjanji dan bersumpah bermakna sama, mengapa umat Kristen (Katolik dan Protestan) suka berjanji dari pada bersumpah? Karena seringkali orang bersumpah demi sesuatu (Tuhan, bumi, langit, dll.), karena itu dalam Perjanjian Baru dilarang bersumpah (lihat, Mat 5:34 dan Yak 5:12). Yesus melarang “bersumpah demi sesuatu”, bukan “bersumpah” itu sendiri.
Berjanji berarti menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Jika orang tidak menepati janjinya, maka dia harus siap menanggung akibatnya. Janji / sumpah itu lebih kuat efeknya terhadap diri dari pada hukum, sebab janji adalah komitmen pribadi diri sendiri, sedangkan hukum adalah sesuatu yang dipaksakan dari luar kepada kita, entah kita mau atau tidak. Melanggar janji berarti menyangkal diri sendiri. Berbahagialah orang yang memenuhi janjinya, seperti Rahab,
KJ.358:2
Doa : (Ya Tuhan, sanggupkan kami agar mampu memenuhi janji kami)
Source: Sabda Bina Umat