Minggu III Pra Paskah
Selasa, 13 Maret 2018
Renungan Pagi
YESUS: NAMA YANG BERKUASA
Markus 9:38-41
“Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita” (ayat 38)
Upah tentang mengikut Yesus menjadi pembicaraan yang hangat dalam perjalanan Tuhan Yesus bersama para murid menuju Kapernaum (ayat 33-37). Di Kapernaum, Tuhan Yesus mempertanyakan apa yang mereka perbincangkan di perjalanan tadi dan mengajar mereka dengan memakai sarana seorang anak kecil. Rupanya, Yohanes mengatakan sesuatu karena merasa punya kewajiban untuk menjaga kehormatan Yesus. Perkataannya adalah bahwa ada orang yang tidak termasuk kelompok khusus mereka, yang dapat mengusir setan dengan memakai nama Yesus.
Nama Yesus bukanlah sekadar untuk menyebut atau memanggil guru dari ke-12 murid tersebut, seperti seseorang menyebut atau memanggil sesamanya. Akan tetapi, nama Yesus memiliki kuasa yang luar biasa, sebab ada seseorang yang bukan termasuk kelompok 12 murid Yesus itu yang dapat mengusir setan dengan memakai nama-Nya (ay.38). Pengikut-pengikut Yesus juga memakai nama Yesus untuk mengadakan penyembuhan dari sakit (Kis. 3:6; 9:34). Tanggapan Yesus terhadap perkataan Yohanes itu di luar dugaan mereka bahwa orang yang memakai nama-Nya itu, tidak secepat itu dapat digolongkan sebagai lawan mereka (Yesus dan para murid).
Nama Kristen berarti pengikut Kristus (Kis. 11:26) disebutkan orang karena ajaran dan cara hidup mereka yang sangat berbeda dengan orang kebanyakan pada saat itu. Sudah sejak awal para pengikut Yesus Kristus atau gereja mendapatkan perlakuan yang kasar bahkan bengis dan kejam karena nama Yesus dijunjung sebagai TUHAN dan Juruselamat. Mengawali kehidupan baru di hari ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa jangan sampai kita memanfaatkan dan atau merendahkan nama Yesus karena situasi dan keberadaan hidup yang sedang kita hadapi dan alami. Sebaliknya, biarlah kita mengagungkan nama-Nya melalui pekerjaan dan segala aktivitas kehidupan.
Source: Sabda Bina Umat