MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
KJ 288 : 1 – Berdoa
PERSEMBAHAN YANG BERKENAN
2 Korintus 8:8-15
Jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu” (ay.12)
Sebagai orang yang bersyukur atas keselamatan, penyertaan dan pemeliharaan TUHAN dalam seluruh kehidupan saat ini, maka saudara dan saya hadir dalam setiap ibadah yang dijadwalkan oleh Gereja. Salah satu bentuk syukur kita di dalam ibadah tersebut ada|ah memberikan persembahan syukur. Sekalipun demikian, tahukah saudara bahwa persembahan syukur saudara itu bisa saja berkenan, tetapi bisa juga tidak berkenan di hadapan TUHAN.
Bacaan firman TUHAN saat ini mengemukakan tentang pelayanan kasih yang memiliki latar belakang tentang pengumpulan uang untuk membantu pelayanan orang-orang kudus. Rasul Paulus menjelaskan secara jelas dan lengkap dari sikap hati dan diri dalam memberikan bantuan melalui pengumpulan uang tersebut. Penjelasan Rasul Paulus dimaksudkan agar jemaat di Korintus memiliki pemahaman yang tepat dalam hal memberi.
Salah satu penjelasan Paulus dalam hal memberi: berdasarkan apa yang ada pada kita, bukan yang tidak ada. Artinya, ketika kita memberikan persembahan syukur, maka pemberian kita dalam bentuk apapun itu, seharusnya diberikan dengan hati yang rela dan bersyukur, serta pemberian tersebut tidak mengurangi rasa sukacita kita (band. Kis.9:7). Hal ini penting karena ternyata pemberian yang kita berikan kepada TUHAN melalui gereja-Nya, tidak lepas dari pengamatan dan penilaian TU HAN: “…jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu” (ay. 12).
Satu pesan yang baik, mari berikan persembahan syukur dengan hati yang rela dan dengan hati yang berlimpah syukur sesuai berkat dan kemampuan yang TUHAN karuniakan kepada kita, agar persembahan dan pemberian kita berkenan di hadapan TUHAN.
KJ. 288 : 2
Doa : (TUHAN, terimalah persembahan syukur kami)
Source: Sabda Bina Umat