SELASA, 14 AGUSTUS 2018
Renungan Malam
KJ.37 : 1,2 – Berdoa
JANGAN BIMBANG
Yakobus 1 :7 – 8
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (ay.8)
Seruan “jangan bimbang” mudah untuk diucapkan, ataupun dilakukan jika situasi dan keadaan aman dan tenteram. Bagaimana jika sebaliknya? Ketika keadaan begitu sulit, saat situasi mendesak dan pertolongan tak kunjung datang? Bagaimana jika penganiayaan dan prilaku keji sedang kita alami dan nyawa adalah taruhannya? Pastilah kita setuju bahwa menjadi tetap teguh, tidaklah mudah. Menariknya, hal ini menjadi alasan beberapa orang untuk merasa wajar jika ragu dan manusiawl jika bimbang.
Benarkah demikian? Umat Kristen penerima surat Yakobus ini menghadapi kondisi yang tidak mudah dalam hidup mereka karena iman kepada Allah. Berbagai-bagai pencobaan datang silih berganti (ay.2), entah soal status sosial mereka (ay.9-11), maupun pencobaan yang datang dari diri sendiri berhubungan dengan kepercayaan masa lalu ataupun karena kelemahan iman (ay.12-18).
Apakah Yakobus memaklumi hal itu dan mentolerir kebimbangan yang terjadi? Jawabnya, TIDAK. Bagi Yakobus, orang yang bimbang tidak akan mendapatkan apa-apa dari Tuhan sekalipun memohon dengan iba. Bahkan untuk meminta hikmat menyelesaikan persoalan itupun, tidak akan mereka peroleh dari Tuhan, jika mereka bimbang (ay.7).
Lawan dari bimbang adalah yakin. Iman yang teguh menggambarkan tidak bimbangnya seseorang menghadapi tiap kenyataan hidup. Karena itu hadapilah tiap kehidupan ini dengan iman yang teguh. Jangan bimbang dan jangan mudah terombang-ambing dengan berbagai tawaran dunia. Percaya saja pada Allah, Dia pasti bertindak. Jangan mencari tumpuan lain untuk memperoleh ketenangan, sebab bagaimanapun mereka yang bimbang imannya pada Allah setara dengan mendua hati pada-Nya. Mereka yang mendua hati, tidak akan tenang dalam hidup.
KJ.37 1 6
Doa : (Tuhan, mampukan kami mengerjakan iman percaya kami)
Source: Sabda Bina Umat